Mengenal Lebih Jauh Tradisi Khas Aceh, Ilmu Kebal Rapai Daboh

4 minutes reading
Friday, 18 Feb 2022 14:18 0 531 Redaksi Kece

Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku dan budaya, masih ingatkah kamu tentang semboyan Negara tercinta? Ya, Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda namun tetap satu jua. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang berbeda dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah tradisi Rapai daboh yang dimiliki oleh Provinsi Aceh.

Di Jawa, tradisi yang berasal dari Aceh ini disebut sebagai debus. Tradisi ini merupakan suatu seni pertunjukan yang mempertontonkan kesaktian seseorang yang kebal terhadap senjata tajam. Jadi, untuk kamu yang sensitif dengan hal yang semacam ini tidak disarankan untuk menonton ya!

Sejarah Lengkap Tentang Rapai Daboh

Sama dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, tradisi ini sangat erat kaitannya dengan hal mistis. Karena akan berhubungan dengan benda-benda tajam, Rapai Daboh hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.

Jumlah pemain dalam tradisi ini terdiri dari delapan hingga dua belas orang. Permainan akan dipimpin oleh seseorang yang disebut Khalifah atau pawang yang akan mengendalikan Peu Daboh agar terhindar dari hal berbahaya dan tidak diinginkan.

Beberapa penonton yang berasal dari luar daerah ataupun luar negeri biasanya akan tidak percaya dan menduga jika tradisi ini hanya sebuah settingan. Padahal, senjata tajam yang digunakan benar-benar tajam dan berbahaya bagi mereka yang tidak menguasai Teknik tradisi ini.

Di tradisi ini kamu akan melihat seolah semua benda tajam dan pukulan benda keras menjadi lunak di badan para pemain.

Hal utama yang ditampilkan dalam tradisi ini tentu saja adalah atraksi ketangkasan dan kekebalan tubuh yang dipadukan dengan alunan musik rapai.

Para pemain akan menggunakan baju serba hitam, memakai tangkulok di atas kepala, dan memegang satu per satu rapai sambal duduk dengan posisi melingkar di arena pentas. Berikut ini beberapa fakta menarik lainnya dari tradisi Rapai Daboh di Aceh.

  • Merupakan Gabungan dari Seni, Agama, dan Ilmu Kebal

Menurut riawayt kaum sufi pada abad ke-7 H, tradisi ini berasal dari nyanyian atau puisi dalam bentuk doa yang dibacakan oleh seorang pemimpin tarikat dalam ajaran tasawufnya. Agar pembacaan shalawat, doa, dan dzikir menjadi lebih semangat, digunakanlah alat seperti gendang.

Hingga pada abad 19 M, generasi berikutnya menyalahgunakan hal ini kepada hal-hal yang memamerkan ilmu kebal kepada khalayak ramai. Begitulah asal-usul tradisi yang masih ada hingga saat ini.

Selain menggunakan alat musik untuk mengiringi para pemain, ada beberapa alat yang berupa senjata tajam seperti buah dabus, rencong, pedang, parang, pisau belati, batu bulat dengan berat 5-10 kg, rantai, besi, dan gergaji.

Kemudian dengan alat-alat tersebut, pemain mulai melakukan Gerakan-gerakan tari sembari meliuk-liukan tubuhnya dan mulai menikam paha, tangan, perut, atau kepalanya.

  • Terdiri Dari 2 Jenis Kesenian

Di Aceh, ada dua jenis tradisi yaitu Dabus Rapai Ngadap dan Dabus ARapai Biasa. Dabus Rapai Ngadap merupakan kesenian dabus yang hanya menggunakan alat musik rapai tanpa dzikir dan dilakukan pada malam Jumat di Balai Pertemuan Desa.

Sedangkan dabus Rapai Biasa merupakan kesenian dabus yang ditampilkan sebagai hiburan pada perayaan, peringatan, dan acara-acara lainnya.

Tradisi ini memang akan menimbulkan reaksi penonton tegang dan histeris Ketika para pemain mulai memperlihatkan ketangkasannya. Menurut para penonton justru hal inilah yang membuat tradisi ini tampak menarik.

Dengan kemahiran dan keberanian yang tinggi dalam menggunakan senjata tajam para pemain bermain dengan hebat, bahkan mereka membakar diri dengan api yang akan semakin mengundang kehisterisan para penonton.

Namun, adakalanya pertunjukan tidak akan berjalan lancer. Bila terjadi cedera atau kecelakaan dalam atraksi yang mengerikan tersebut biasanya penyebabnya adalah kesalahan dari pemukulan rapai.

Namun jangan khawatir karena pasti aka nada petugas kesehatan yang langsung mengatasi hal tersebut. Pemimpin juga akan segera menolong dengan mudah, hanya cukup menyapu bagian yang terluka dengan tangannya maka kondisi pemain akan Kembali normal.

Meskipun luka menyebabkan darah mengalir dengan deras, dengan sapuan tangan dari pemimpin darah akan langsung berhenti mengalir dan luka akan hilang. Sungguh seperti sihir bukan? Jadi, apakah kamu tertarik dengan pertunjukan Rapai Daboh? Jika tidak memiliki mental yang kuat jangan mencoba ya!

Avatar

Redaksi Kece

Hibur adalah portal berita yang bisa menghibur dan menjadi wawasan serta tempat mencari informasi terupdate

LAINNYA