Setiap hari ada saja yang baru dari Masak Apa Hari Ini! Kali ini yang akan dibahas adalah aneka makanan khas Jawa Timur, lho! Oh, tentunya bukan masakan yang sudah kesohor seperti soto Lamongan misalnya, karena ternyata provinsi yang satu ini menyimpan banyak harta karun lainnya! Sebelum ke sana, yuk, bahas dulu kenapa makanan yang unik, kok, malah kurang dikenal kalau dibandingkan dengan menu-menu populer.
Untuk contoh paling mudah dimana kita bisa menemukan banyak hal dalam satu tempat, maka jawabannya adalah ibukota Jakarta. Bisa dibilang kota metropolitan ini adalah melting pot-nya banyak suku, budaya, dan suguhan kuliner dari seluruh Indonesia. Di daerah Setu Babakan, banyak bisa kamu temukan masakan khas Betawi. Bergeser ke kota dan mampir di Bendungan Hilir, ada banyak restoran Aceh di sana. Melesat ke pusat di daerah Kramat, berjejeran warung nasi kapau khas Minang yang mengundang selera. Meluncur ke utara, ada beberapa restoran terkenal yang menjual masakan khas Makassar. Makanan Sunda dan Jawa pada umumnya, hingga masakan khas Manado juga lengkap di Jakarta. Kalau kamu jeli bahkan, ada saja restoran Papua yang buka di ibukota.
Karena sudah populer dan mudah ditemukan, maka makanan pada umumnya inilah yang selalu diincar masyarakat. Tak salah, apalagi memang banyak yang harganya terjangkau, enak, dan tentunya mengenyangkan. Banyak masakan daerah yang unik belum tentu disukai khalayak ramai, terlebih mungkin ada kesulitan mendatangkan bahan-bahan aslinya ke Jakarta demi menjaga kualitas dan nilai otentiknya.
Para pelaku kuliner seringkali dipaksa untuk berani menembus keterbatasan ini dan mengenalkan yang baru untuk masyarakat. Maka sebagai pencinta jalan-jalan dan makan-makan, pastikan untuk selalu rajin mencari yang unik dan trending di dunia sosmed, ya! Bisa jadi itu jadi andil kita untuk memajukan dan melestarikan masakan-masakan lokal. Karena ada saja di antaranya yang semakin langka dan tidak ada generasi penerusnya. Minat masyarakat terhadap makanan yang jarang-jarang inilah justru yang bisa menghidupi para pelakunya dan meneruskan cita-citanya untuk generasi mendatang.
Lantas, bagaimana dengan makanan khas Jawa Timur? Wah, banyak banget ceritanya! Selain rawon yang selalu bisa ditemukan, di malam hari warga Jakarta nge-fans berat dengan yang namanya trio tahu telur, tahu tek, dan tahu campur. Lalu untuk sarapan, nasi pecel Madiun adalah andalan banyak orang. Lengkap dengan peyek, bakwan, dan mendoan, rasanya sudah selangit. Kalau yang populer saja sudah banyak koleksinya, apalagi yang memang hanya dikenal di daerahnya. Kalau begitu, coba simak di antaranya yang menarik dicoba kalau kamu kapan-kapan ke sana, ya!
Kota pesisir di bagian timur dari provinsi Jatim adalah Banyuwangi dan sudah lama dikenal sebagai tempat penyeberangan menuju ke Bali dengan menggunakan ferry sejak dulu. Tak hanya itu, kota yang beberapa tahun belakangan ini makin tenar juga dikenal dengan tempat-tempat wisatanya yang indah dan koleksi makanannya yang berlimpah.
Salah satu yang paling populer adalah Rujak Soto. Sesuai dengan namanya, masakan ini adalah perpaduan antara soto dengan rujak dan banyak ditemukan di warung-warung sederhana kalau kamu ke Banyuwangi. Rujak yang dimaksud adalah perpaduan bumbu dan beberapa bahan rujak cingur yang khas, misalnya petis dan pisang batu. Kedua bahan ini memberikan sensasi rasa yang unik, sehingga takkan lengkap tanpa kehadirannya. Kemudian untuk kaldunya merupakan hasil rebusan daging dan isinya terdiri dari potongan daging sapi, babat, dan cingur.
Lentho, gorengan dengan rupa seperti perkedel ini, adalah kacang-kacangan seperti kacang tolo atau kacang hijau. Dicampur dengan singkong dan kelapa parut, gorengan ini akrab sebagai lauk pelengkap sajian sarapan berkuah populer Surabaya seperti lontong kupang dan Lontong Balap.
Bukan sekadar lauk pelengkap, panganan ini kerap menjadi camilan favorit warga Jawa Timur. Dari segi rasa, lentho punya rasa dominan gurih dan asin. Sedangkan dari segi tekstur, gorengan berbahan singkong ini cukup padat namun tetap mudah disantap. Lentho menjadi kudapan harian di daerah asalnya karena kacang tolo begitu berlimpah di Jawa Timur.
Rujak Cingur sebetulnya merupakan makanan khas Jawa Timur yang sudah lama dikenal meskipun tidak selalu mudah ditemui kehadirannya di daerah lain. Sesuai namanya, ada kehadiran potongan cingur atau moncong sapi sebagai salah satu bahan utamanya sehingga menjadikan rujak berbumbu petis udang ini begitu khas.
Makanan pas sekali disajikan sebagai menu one dish meal karena mengandung karbohidrat, lauk, sayur, dan produk nabati tahu-tempe sekaligus sehingga terasa mengenyangkan. Keunikan rujak khas Jawa Timur ini terlihat pada bumbu-bumbunya yang tak biasa, seperti petis udang, terasi, dan pisang batu.
Disebut juga Kupang Lontong, makanan yang satu ini adalah saingan berat lontong balap. Bedanya, bahan utamanya menggunakan kupang atau sejenis kerang yang banyak ditemukan di daerah Pasuruan. Hidangan berkuah petis ini wajib juga dipadukan dengan lentho dan cocok sebagai menu sarapan atau makan siang. Padanan abadinya adalah es degan yang menyegarkan. Dipercaya bahwa perpaduan keduanya akan menjadikan sang penikmat sehat tubuhnya!
Pernah mendengar kata lorjuk? Nama resminya yang dikenal banyak orang adalah kerang bambu. Panganan boga bahari yang satu ini banyak ditemukan di wilayah Pulau Madura dan bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Dari dibuat menjadi camilan seperti rengginang, digoreng, ditumis, direbus, hingga dipepes. Namun, olahan makanan jadi yang dikenal dinamakan campur lorjuk yang merupakan sejenis soto dengan rasa manis sekaligus gurih. Wah, Masak Apa Hari Ini perlu juga kapan-kapan menyiapkan resepnya untuk kamu, ya!
Selain makanan khas Jawa Timur, sepertinya seru kalau dari ke waktu Masak Apa Hari Ini mengenalkan berbagai kuliner unik dan langka dari banyak daerah di Indonesia. Kapan-kapan, akan ada cerita baru, ya, jadi please stay tune, gaes!