Foto: Online Pajak
Teknologi.id – Bulan Juli
2021 lalu, OnlinePajak dinobatkan menjadi startup unicorn ketujuh di Indonesia
berdasarkan riset CBInsights.
Ke depannya mereka sudah memiliki berbagai rencana besar, termasuk ekspansi bisnis
ke luar negeri.
OnlinePajak adalah aplikasi perpajakan
yang telah berdiri sejak tahun 2014. Berdasarkan
riset CBInsights, OnlinePajak dilaporkan sudah memiliki valuasi sebesar USD 1,7
miliar.
Sejauh ini mereka sudah meraih
pendanaan seri A dari Alpha JWC, Sequoia, dan Primedge, diikuti dengan
pendanaaan seri B dari Warburg Pincus, Endeavour Catalyst dan Global Innovation
Fund.
CEO OnlinePajak, Mulia Dewi
Karnadi mengatakan perusahaannya belum lama ini juga menerima pendanaan terbaru
tapi tidak terhitung sebagai seri C.
“Jadi pendanaan kita yang
terakhir itu nggak besar. Istilahnya kita dipinang orang naksir lah sama kita.
Mereka mau dalam board yang sama untuk sama-sama mengembangkan pasar di
Indonesia,”
Kata Dewi dalam media roundtable
virtual, Jumat (8/10/2021).
Dewi mengatakan salah satu ambisi
OnlinePajak setelah menjadi unicorn adalah ekspansi ke negara lain.
Ia mengatakan saat ini
OnlinePajak sudah mengidentifikasi beberapa negara tetangga dengan kompleksitas
yang sama seperti di Indonesia.
Dewi berharap OnlinePajak bisa memperluas bisnisnya ke negara lain
dalam waktu dua atau tiga tahun mendatang.
Dalam waktu yang sama, Dewi juga
berharap OnlinePajak bisa melantai di bursa saham, mengikuti jejak Bukalapak
sebagai startup unicorn pertama yang melakukan IPO.
“Kita sebagai aset di
Indonesia kita juga akan melantai ke bursa. Doakan dalam waktu tiga tahun kita
dapat melantai ke bursa,” ucap Dewi.
Saat ini OnlinePajak memiliki dua
juta pengguna aktif bulanan yang terbagi ke dalam individu, perusahaan dan UMKM
yang sudah melakukan transaksi sejumlah Rp 174 triliun.
Dewi mengatakan tahun ini OnlinePajak berkomitmen mendukung UMKM untuk bertransformasi
secara digital.
(fpk)