Seperti yang kita ketahui bahwa Bali merupakan kota yang memiliki ragam budaya unik di dalamnya. Budaya yang menarik inilah yang biasanya menarik minat para wisatawan asing berkunjung ke Bali. Namun pada zaman dahulu Bali merupakan salah satu kota yang terlibat dalam perjuangan NKRI dalam merebut kemerdekaannya. Ini dapat kita ketahui dengan adanya monumen perjuangan yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan disana, Monumen Tri Yudha Sakti namanya.
Monumen yang terletak di Bali di ternyata menyimpan sejarah uniknya tersendiri. Dibalik bangunannya yang bersejarah ternyata monument ini tak hanya dibangun untuk menjadi hiasan kota saja. Ternyata monumen Tri Yudha Sakti ini dibuat untuk menghargai perjuangan para Pahlawan yang ada di Bali.
Sejarah Monumen Tri Yudha Sakti
Kita mengetahui bahwa perjuangan rakyat Bali pada masa penjajahan sangat berarti bagi Indonesia. Karena tanpa pengorbanan dan semangat perjuangan itu kita mungkin tidak dapat merasakan kemerdekaan yang telah kita nikmati hingga saat ini. yang biasanya terkenal ialah perjuangan I Gusti Ngurah Rai dalam mempertahankan Indonesia pada saat itu. Namun, ternyata selain I Gusti Ngurah Rai masih ada lagi pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Contohnya pahlawan yang menjadi alasan dibangunnya monumen Tri Yudha Sakti ini.
Monumen yang satu ini ternyata didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Pemerintah Kabupaten Buleleng membangun monumen Tri Yudha Sakti ini untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur. Masyarakat setempat sering menyebut monument ini dengan sebutan Tugu Tiga. Alasannya Karena monumen ini memiliki 3 patung pahlawan yang berdiri tegak di atasnya.
Ternyata monumen Tri Yudha Sakti ini dibuat untuk mengenang jasa para pahlawan ini. Yaitu, Mayor I Negah Metra, I Gusti Putu Wisnu, dan Kapten I Gede Muka Pandan. Ketiga pahlawan yang disebutkan ini memiliki jasa yang sangat besar bagi masyarakat Bali. Itulah mengapa pemerintah setempat berkeinginan untuk mengajukan ketiga nama pahlawan ini untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Sejarah singkatnya, I Gusti Putu Wisnu merupakan salah satu orang yang berpartisipasi dalam Puputan Margarana yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai. Sedangkan itu, Mayor I Negah Metra merupakan salah satu tokoh yang gugur dalam pertempuran di Banjar Gitungan, Sukasada. Beliau, juga pernah terpilih menjadi kepala sekolah HIS di Lombok.
Lalu, yang ketiga yaitu Kapten I Gede Muka Pandan merupakan salah satu anggota PETA yang berperang di bawah tanah mengikuti komando I Gusti Ngurah Rai. Beliau ini juga turut serta dalam peristiwa penurunan bendera Belanda yang terjadi di Buleleng 27 Oktober 1945.
Monumen Tri Yudha Sakti ini terletak di Banjar Bantang Banua wilayah kecamatan Sukasada dan tidak begitu jauh dari kota Singaraja. Alamat lengkap Monumen Tri Yudha Sakti ini dapat kamu temui di Jl. I Dewa Made Kaler di Sangket, Sukasada.
Ketika mengunjungi monumen ini anda tidak akan hanya disuguhkan oleh pemandangan monumen ini saja. akan tetapi di sekitar monument ini juga terdapat beberapa diorama perang Banjar, perang Jagaraga, dan juga nama nama para pejuang Bali yang turut serta dalam kemerdekaan Indonesia.
Saat memasuki area sekitar Tri Yudha sakti. Kalian akan dimanjakan dengan suasana tenang karena ada beberapa kolam wantilan yang menghiasi monument ini. Monumen ini juga ternyata disediakan tempat untuk persembahyangan yang berupa padmasana. Lalu disini juga terdapat tempat penambatan buaya, dan kolam pemancingannya.
Tentunya ketika mengunjungi Bali kalian harus menyempatkan diri untuk berkunjung ke monumen ini. Selain untuk berwisata kalian juga dapat menambah wawasan sejarah kalian disini. Monumen ini juga sangat cocok untuk berswafoto ataupun berfoto bersama keluarga kalian disini. Karena monument ini menawarkan fasilitas dan pemandangan yang indah dan bersejarh. Tentunya akan sangat cocok untuk berfoto disini.
Baca Juga:Berkemah Di Surga Tersembunyi Pantai Watu Lepek
Yang paling penting, ketika memasuki wilayah monument ini. Kalian bisa menikmati sepuasnya areal monumen ini, karena tidak ada batasan waktu bagi pengunjung yang mengunjungi Monumen Tri Yudha Sakti ini.
