Apa yang kamu ketahui tentang peninggalan bersejarah di Jakarta? Apakah peninggalan tersebut berupa bangunan-bangunan kuno? Jika iya, maka hal tersebut tidak salah karena memang nyatanya banyak sekali bangunan kuno di Jakarta seperti Kawasan Kota Tua. Bangunan-bangunan ini seakan menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia demi meraih kemerdekaan. Selain bangunan ternyata ada juga peninggalan-peninggalan lain yang tak kalah bersejarah dan terbilang cukup unik daripada peninggalan lainnya. Salah satunya adalah Ereveld Menteng Pulo yang menjadi pemakaman orang-orang Belanda di era Perang Dunia II hingga Perang Kemerdekaan. Uniknya, hanya ada dua Ereveld di Jakarta yang mana satu lagi terletak di Ancol. Penasaran dengan pemakaman ini? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Ereveld Menteng Pulo terletak di Jl. Menteng Pulo RT. 3 RW. 12, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan. Letaknya dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran yang menjulang tinggi karena dekat dengan kawasan bisnis Kuningan. Dulunya ada 22 Ereveld yang tersebar di seluruh Indonesia dan dibangun oleh Dinas Pemakaman Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Namun sejak tahun 1960-an pemerintah Indonesia meminta agar semua Ereveld dipindahkan ke Pulau Jawa sehingga kini ada 7 Ereveld di berbagai titik.
Pembangunan Ereveld Menteng Pulo pertama kali dilakukan pada tanggal 8 Desember 1947. Pada saat itu, Letjen S. H. Spoor, seorang komandan tentara Hindia Belanda meletakkan batu untuk pertama kalinya. Namun sayangnya komandan tersebut wafat dua tahun setelahnya sehingga turut dimakamkan di Ereveld ini. Di sini terbaring 4000 lebih warga negara Belanda yang mana sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Baik anak-anak, wanita, maupun pria dimakamkan di sini. Ada juga warga negara Indonesia di sini. Mereka yang gugur ini mempunyai penyebab yang macam-macam. Ada yang karena gugur di medan perang dan ada yang karena gugur di kamp konsentrasi Jepang.
Dari awal pembangunan sudah ditekankan bahwa tidak ada perbedaan apapun di sini sehingga semua makam terlihat sama. Oleh sebab itu, bila kamu sedang mengunjungi Ereveld ini, kamu akan menemukan ribuan batu nisan berwarna putih yang disusun sangat rapi. Di bagian kiri pintu masuk, kamu akan menemukan deretan makam korban yang beragama Islam. Lalu di sisi lain, kamu akan menemukan makam bagi korban yang beragama Kristen, Buddha, dan Yahudi. Ada juga nisan berbentuk segi lima yang menandakan bahwa makam tersebut diisi oleh beberapa jenazah. Selain itu, ada juga patung yang dibangun untuk menggambarkan kondisi anak-anak yang menyedihkan di era perang tersebut karena pada saat itu banyak anak menderita kelaparan hingga meninggal dunia. Ada juga bagian yang tertulis 94 prajurit Belanda yang gugur di wilayah Hindia Belanda dan Irian Barat.
Ada satu lagi hal yang menarik dari Ereveld Menteng Pulo ini, yaitu sebuah bangunan yang disebut sebagai Gereja Simultan. Bangunan ini terbuat dari batu bata yang diplester lalu dicat putih. Uniknya, gereja ini tidak hanya digunakan oleh agama Nasrani saja, melainkan sebagai tempat peringatan serta upacara bagi semua agama. Maka dari itu bangunan ini memiliki hiasan simbol-simbol agama Kristen, Islam, Budha, dan Yahudi.
Ada juga Salib Birma Siam Spoorweg yang terbuat dari kayu rel kereta untuk mengenang para korban wafat akibat pembantaian rel kereta Birma-Siam. Di bagian samping Gereja Simultan terdapat 754 guci yang berisi abu orang-orang Belanda. Orang-orang Belanda ini merupakan tawanan perang Jepang yang wafat lalu dikremasi di Jepang. Sebaiknya jika ingin berkunjung atau berziarah sekaligus berwisata sejarah ke sini, kamu bisa datang dari jam 7 pagi – 5 sore setiap hari. Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan di sini untuk masuk ke dalam kawasan. Namun, kamu harus tetap memperhatikan beberapa tata tertib seperti harus berpakaian yang pantas, tidak membawa hewan peliharaan, dan lain sebagainya.
Jika kamu ingin menggunakan kendaraan umum maka bisa menggunakan Commuter Line. Kamu cukup naik Commuter Line dari stasiun terdekat di daerahmu dan turunlah di Stasiun Tebet. Dari Stasiun Tebet jaraknya sekitar 3,5 kilometer, kamu bisa lanjutkan perjalanan dengan transportasi online hingga ke Evereld Menteng Pulo selama 7 – 10 menit. Pilihan lainnya yaitu menggunakan Transjakarta, kamu bisa turun di halte terdekatnya yaitu Halte Departemen Kesehatan.