OtomotifNews.com – Usai GP Qatar, Franco Morbidelli mengeluhkan kualitas ban Michelin yang sangat bervariasi. Suatu kali berfungsi dengan baik, tapi pada balapan lainnya ban tidak dapat digunakan.
“Semua orang bisa melihat hal ini dengan jelas pada balapan Jorge Martin. Jika kita mendapatkan ban yang tidak dapat digunakan, kita pasti kalah,” tegas Franky setelah balapan 22 lap di Qatar. Pembalap Yamaha itu hanya finis di posisi ke-16, sementara rekan setimnya Fabio Quartararo meraih posisi ke-7 dengan motor yang sama.
Namun menurut keterangannya, Franco Morbidelli juga mengalami kesulitan karena ban. “Itu adalah balapan yang aneh. Saya tidak punya peluang dengan ban ini, begitu rumit. Saya lebih cepat dalam pemanasan dengan ban bekas yang sudah saya gunakan di tengah hari yang panas pada hari Jumat dibandingkan dengan ban baru. Itu tidak benar,” ujar pembalap blasteran Brazil Italia itu.
Menurut juara dunia Moto2 2017 itu, perilaku berkendara bisa sangat berbeda dari satu set ban ke set ban berikutnya. “Menurutku penggunaan ban hard mungkin akan menjadi pilihan terbaik di Qatar. Tidak ada seorang pun yang benar-benar mengharapkan hal itu. Di sini ban memiliki konsistensi tertentu,” tegas murid VR46 Riders Academy itu.
Kendala utama di Sirkuit Lusail adalah perbedaan suhu yang besar antara balapan siang dan malam. Banyak pembalap yang menginginkan sesi kualifikasi diperpanjang pada hari Jumat, untuk mendapatkan pengaturan dasar yang lebih baik.
“Masalahnya bukan pada set-up yang tepat bagi kami, tapi pada kualitas ban yang berbeda. Ini sulit untuk dipahami. Hal itu sudah terjadi di sesi kualifikasi. Pada fast lap pertamaku, saya hanya mencetak satu digit. Tidak ada harapan pada percobaan kedua,” pungkas calon pembalap Pramac Ducati itu dengan frustrasi.
Penulis, Dendi Rustandi