4 Daur Hidup Kupu-kupu, Ajarkan Agar Si Kecil Menghargai Ciptaan Tuhan

3 minutes reading
Friday, 31 Dec 2021 13:50 0 433 Redaksi Kece

Jakarta

Daur hidup kupu-kupu sebenarnya bukanlah hal yang aneh untuk kita yang sudah dewasa. Ini adalah fase daur hidup yang normal dialami satu individu makhluk hidup.

Namun untuk Si Kecil, daur hidup kupu-kupu termasuk fase yang luar biasa untuk diketahui. Daur hidup kupu-kupu ini disebut sebagai metamorfosis.

Metamorfosis sendiri merupakan sebuah proses yang menunjukkan perubahan fisik mulai dari lahir atau menetas. Kupu-kupu sendiri masuk ke dalam kategori serangga di mana keberadaannya sangat penting karena berperan dalam proses penyerbukan bunga.




Banner Basic Skincare untuk Kulit Glowing

Maka itulah wajib bagi Bunda memberikan pengetahuan pada Si Kecil mengenai kelestarian kupu-kupu. Apalagi dalam dunia sains, daur hidup kupu-kupu sangatlah mengesankan, Bun.

Seperti apakah daur hidup kupu-kupu?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kupu-kupu mengalami siklus hidup yang disebut dengan metamorfosis. Berikut ini merupakan daur hidup kupu-kupu yang perlu diketahui.

1. Telur

Siklus atau fase hidup kupu-kupu yang pertama telur. Ketika kupu-kupu betina bertelur maka ia meletakkan telur-telurnya tersebut pada daun. Telur-telur ini bisa menempel dengan kuat pada daun karena memang terjadi secara alami.

Sebelum meletakkan telur, biasanya induk atau betina akan mengeluarkan cairan yang merupakan zat perekat. Zat inilah yang dapat menetralkan telur pada daun. Telur tersebut juga sangat kuat sehingga tidak mudah terjatuh.

Selain itu, telur kupu-kupu juga memiliki cangkang yang tangguh sehingga tidak akan mudah pecah maupun terjatuh ketika diterpa angin maupun air hujan. Telur tersebut akan menetas dengan rentang waktu hitungan minggu maupun bulan.

2. Ulat

Siklus hidup kupu selanjutnya adalah menjadi ulat atau yang disebut juga dengan larva. Ulat ini memiliki bentuk dan corak yang berbeda tergantung pada jenisnya.

Namun, perlu diketahui bahwa pada fase ulat ini juga memiliki pelindung diri berupa racun yang menempel pada bagian kulit tubuhnya. Jika terkena kulit manusia, racun ini umumnya akan menimbulkan berbagai reaksi alergi seperti gatal maupun panas.

Namun, ketika racun ini mengenai serangga lain maka reaksinya bisa lebih parah lagi karena kekuatan racun tersebut bisa mencapai 10 kali lipat. Pada saat menjadi ulat ini biasanya mereka akan memakan daun-daunan hijau sebagai bentuk persiapan memasuki proses menjadi kepompong. Proses perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu ini akan terjadi ketika ukuran atau panjang dari ulat kurang lebih 5 cm.

3. Kepompong

Setelah melewati proses menjadi ulat, maka selanjutnya akan memasuki siklus menjadi kepompong atau yang disebut juga dengan pupa. Proses ini akan terjadi kurang lebih selama 10 hingga 12 hari.

Selama proses tersebut berlangsung, ulat akan tidur di dalam sebuah cangkang untuk mengeluarkan enzim dari dalam tubuhnya. Selama proses pelepasan enzim tersebut, ia akan menghabiskan banyak tenaga dan berat badan.

4. Kupu-kupu

Cangkang kepompong sebenarnya sangat kuat. Akan tetapi kupu-kupu akan menggunakan cairan dari dalam tubuhnya agar mudah keluar dari cangkang ketika fase kepompong ini selesai dijalani.

Kupu-kupu yang baru saja menetas sebenarnya tidak bisa langsung terbang jauh seperti kupu-kupu dewasa. Ia akan membutuhkan proses beberapa jam untuk mengeringkan permukaan badan dari cairan di dalam tubuh.

Selama proses ini berlangsung biasanya kupu-kupu yang baru menetas akan mencari makan tak jauh dari tempat ia menetas. Kemudian setelah memiliki energi yang cukup, maka kupu-kupu tersebut akan terbang bebas. 

Nah, bagaimana Bun penjelasan mengenai daur hidup kupu-kupu tadi? Semoga bermanfaat untuk Si Kecil agar lebih menghargai ciptaan Tuhan ya. (PK)

Simak juga video berikut mengenai tips agar Si Kecil mau makan sayur.

(ziz/ziz)



Avatar

Redaksi Kece

Hibur adalah portal berita yang bisa menghibur dan menjadi wawasan serta tempat mencari informasi terupdate

LAINNYA