Rawa Pacing Tulang Bawang Lampung merupakan destinasi wisata alam yang dilindungi dan sangat spesial. Karena di rawa tersebut terdapat beberapa spesies hewan yang sangat langka. Bahkan rawa ini menjadi pusat dari habitat para hewan langka.
Saat berada di Rawa Pacing ini akan disuguhkan dengan nuansa bak negeri dongeng. Dengan dipenuhi dengan puluhan hingga ratusan hewan langka yang sama sekali belum pernah dijumpai.
Jumlah spesies hewan langka yang ada ada lebih dari 5 spesies hewan langka yang dapat dijumpai di rawa ini. Semua spesies hewan langka yang ada termasuk ke dalam spesies yang terancam punah.
Sebagian besar hewan langka yang terdapat di Rawa Pacing ini yaitu jenis unggas / burung. Untuk burungnya pun juga didominasi dengan burung pemakan hewan. Bukan hanya spesies hewan langka saja yang dapat dijumpai di Rawa Pacing, namun juga akan menjumpai beberapa tumbuhan langka. Tumbuhan langka yang ada di rawa tumbuh dengan sangat subur.
Dengan faktor tumbuhan dan hewan langka dan hampir punah inilah yang membuat Rawa Pacing patut mendapat julukan sebagai negeri dongeng. Sebab negeri dongeng penuh dengan imajinasi dunia yang tidak dapat dijumpai di dalam dunia nyata.
Di bawah ini adalah daftar dari spesies tumbuhan dan hewan langka yang akan dijumpai di Rawa Pacing :
1. Pohon Kayu Putih / Gelam / Cajuput Rawa Pacing
Pohon ini menjadi salah satu tumbuhan obat yang banyak dimanfaatkan di Indonesia. Bahkan kayu putih menjadi ciri khas akan salah satu minyak Indonesia yang dimanfaatkan untuk menghangatkan tubuh. Baik untuk bayi, balita, anak – anak hingga dewasa.
Biasanya pohon kayu putih dimanfaatkan untuk industri farmasi. Lalu sebagai bahan utama untuk minyak kayu putih. Selain juga digunakan sebagai tambahan untuk produk lain seperti balsem, minyak aromatherapy, minyak telon dan lain sebagainya. Ada pula yang memanfaatkan pohon kayu putih sebagai minimum herbal.
Untuk habitat pohon kayu putih tersebar di Indonesia. Tetapi khusus untuk wilayah penyebaran pohon ini yang terbanyak yaitu di Rawa Pacing ini. Di Rawa Pacing ini akan melihat pohon gelam / kayu putih tumbuh dengan sangat subur. Jumlah pohon yang ada juga cukup banyak.
2. Bangau Bluwok
Dari semua jenis spesies hewan langka yang ada di Rawa Pacing, untuk spesies ini paling mendominasi. Burung bangau bluwok yang ada di Rawa Pacing merupakan burung migrasi dari Australia.
Burung yang mempunyai tinggi ±110 cm mempunyai konservasi terancam punah. Ciri khas dari bangau bluwok yaitu mempunyai tubuh yang didominasi dengan warna bulu putih. Lalu di sebagian bulu terdapat beberapa bercak yang berwarna hitam.
Burung bangau bluwok mempunyai paruh panjang dan besar. Panjang dari paruh hampir sama dengan panjang kaki. Paruh burung ini berwarna kuning.
Untuk burung ini termasuk burung pendiam, karena jarang bersuara. Bahkan untuk sekali bersuara, bunyi gerangan burung cukup rendah dan menyerupai bunyi katupan paruh.
3. Burung Pecuk Ular Asia
Spesies burung yang satu ini memang sangat jarang dijumpai di wilayah Indonesia. Burung pecuk ular Asia memiliki tubuh yang besar, namun tidak setinggi burung bangau bluwok. Tinggi dari burung ini hanya mencapai ±84 cm.
Burung yang masih berada di genus Anhinga ini mempunyai ciri khas pada laher ramping dan cukup panjang. Tetapi mempunyai kaki pendek.
Kepala burung ini cukup kecil dan identik dengan warna coklat. Warna bulu pada burung ini didominasi dengan warna hitam. Tetapi terdapat beberapa warna bulu putih di bagian sayap. Warna bulu putih hanya terlihat saat burung mengepakkan sayapnya.
Burung pecuk Asia ini salah satu spesies burung yang pandai berenang. Bahkan burung ini mampu berada di dalam air untuk kurun waktu yang cukup lama. Selain itu burung ini dapat berjalan di atas air dengan baik. Walaupun hal tersebut hanya dilakukan saat mau terbang.
4. Burung Kowak Malam Kelabu
Burung kowak malam kelabu ini mendapat julukan khusus dari para nelayan. Sebab burung ini sering mencuri ikan para nelayan. Sayangnya burung ini berada di dalam status konservasi rendah. Jadi spesies burung ini hampir berada di dalam status terancam.
Jenis burung kowak malam kelabu masih tergolong ke dalam jenis burung gagak. Suara dari burung ini pun sangat khas akan suara burung gagak dan terdengar sangat nyaring.
Jenis burung gagak ini cukup kecil dengan tinggi badan hanya ±64 cm. Bahkan beratnya pun tidak sampai 1 kg, hanya ±800 gram.
Pada bagian kepala, burung ini mempunyai mahkota berwarna biru tua yang cukup pekat. Untuk bagian leher dan dada berwarna putih. Sementara untuk punggung berwarna hutan dan sayap dan ekor berwarna abu – abu.
5. Burung Cangak Merah
Burung cangak adalah burung yang mempunyai ukuran tidak terlalu besar dan lebih pendek dari burung kowak malam kelabu. Tinggi dari burung ini hanya mencapai ±60 cm. Burung ini mempunyai paruh yang runcing dan ramping. Warna dari paruh burung ini adalah kuning dan bagian ujung paruh berwarna putih. Burung ini identik dengan warna coklat. Pada bagian leher terdapat terdapat garis dengan warna hitam.
6. Burung Kuntul Kerbau
Burung kuntul kerbau ini cukup istimewa dari jenis burung kuntul lainnya. Karena di antara jenis burung kuntul lain, burung kuntul kerbau ini memou tubuh yang paling kecil. Tinggi burung pun hanya sekitar ±50 cm.
Mungkin sebutan dari burung kuntul ini sangat jauh dari kesan kerbau yang pada dasarnya mempunyai tubuh yang besar. Tetapi burung ini sangat suka mencari makan dengan mendekati hewan ternak seperti sapi / kerbau.
Burung ini mempunyai bentuk tubuh yang cukup ramping. Hal ini juga yang membedakan antara burung kuntul kerbau dan jenis burung kuntul lainnya. Biasanya burung kuntul identik dengan tubuh yang padat dan berisi. Pada bagian paruh burung ini jauh lebih tebal daripada burung kuntul lain.
Burung ini didominasi dengan warna putih. Tetapi saat musim kawin, warna burung berubah menjadi jingga.
7. Burung Kuntul Besar
Walaupun sama – sama merupakan jenis burung kuntul, tetapi burung kuntul ini mempunyai tubuh yang jauh lebih besar daripada burung kuntul kerbau. Tinggi tubuh dari burung ini hampir 1 meter. Bahkan jenis burung kuntul ini paling besar daripada jenis burung kuntul lain.
Burung ini mempunyai bentuk paruh yang cukup khas dengan garis paruh melewati garis mata. Lalu burung ini pun mempunyai kondisi warna tubuh yang sama dengan burung kuntul lain. Warna burung pada musim kawin berbeda dengan warna burung pada diluar musim kawin.
Tubuh burung ini sangat tegak. Ketika terbang kepakan sayap burung terlihat sangat pelan dan anggun. Meskipun pelan tetapi kepakan sayap burung sangat bertenaga dan dapat terbang dengan cepat.