Panggilan bagi kamu yang hobi berpetualang, rekomendasi wisata dari Wisato.id kali ini pasti akan membuat kamu senang! Wisata di Banten mungkin jarang terdengar, sebagian besar orang hanya tau tentang Pantai Carita atau Pantai Anyer saja. Sebenarnya, Banten memiliki banyak sekali dereta wisata mulai dari wisata baharinya yang sudah tak diragukan lagi kecantikannya, wisata alamnya, wisata sejarah hingga wisata kuliner nya yang terkenal seperti Laksa khas Tangerang.
Tapi bagi pecinta petualangan nampaknya ingin wisata yang sedikit menantang misalnya trekking menuju air terjun, di Banten tentunya ada wisata yang seperti ini. Selain pantai, air terjun pun banyak sekali di Banten namun biasa lebih dikenal dengan sebutan “curug” misalnya saja Curug Kanteh yang berada di Cikatomas, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten. Ingin tau seperti apa keindahan curug yang satu ini? Dan aktivitas seru apa saja yang bisa dilakukan selama berada disana? Yuk, langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya!
Air Terjun Kanteh atau Curug Kanteh letaknya memang tak mudah untuk ditemukan, bisa dikatakan cukup tersembunyi sehingga cocok didatangi para pecinta petualangan. Wisata alam yang satu ini sudah tentu menawarkan keindahan air terjun yang walaupun tak begitu tinggi yakni hanya sekitar 90 meter saja ketinggiannya namun keindahan terlihat dari bentuk nya yang berundak – undak ditambah dengan suasana sejuk dan dingin karena berada di tengah – tengah kawasan hutan. Selain bentuk air terjun nya yang berundak – undak, bebatuan yang menjadi pondasi undakan nya sangat besar sehingga bisa digunakan oleh pengunjung untuk naik dan duduk – duduk disana namun harus tetap berhati – hati karena licin.
Kegiatan – kegiatan seru yang bisa pengunjung lakukan selama berada di Curug Kanteh misalnya berenang pada genangan air yang tak dalam, duduk di atas bebatuan, sekedar menyelupkan kaki dari pinggir aliran air hingga melakukan aktivitas seru seperti camping bersama teman – teman. Suasana di area curug sangat sejuk dan airnya pun dingin, pengunjung akan ditemani dengan suara jangkrik layaknya di pedesaan yang asri.
Perjalanan menuju Curug Kanteh bisa dibilang tak begitu mudah untuk dilalui karena lokasinya jauh dari jalan raya, pengunjung yang akan menuju kesana sebaiknya mengetahui medan atau kondisi jalannya terlebih dahulu. Sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua, itupun kendaraan roda dua hanya bisa sampai di daerah perkampungan yang menjadi gerbang masuk ke Curug Kanteh saja dan diparkirkan disana dengan biaya Rp 5.000. Selanjutnya perjalanan harus ditempuh dengan berjalan kaki, apalagi jika sedang musim hujan maka menggunakan kendaraan roda dua hingga ke Curug Kanteh benar – benar dilarang karena jalanannya curam, licin dan berbahaya.
Selama perjalanan menuju curug maka pengunjung akan disambut dengan pemandangan desa tempat tinggal warga, para petani yang sedang beraktivitas di persawahan hingga pengalaman seru dengan trekking menaiki dan menuruni bukit karena memang jalur nya belum memadai.
Konon, dahulu kala hiduplah seorang kakek yang memiliki ilmu kanuragan atau bisa diartikan dengan ilmu bela diri secara supranatural. Kakek tua ini dikenal sangat baik kepada masyarakat yang hidup disekitar tempat tinggalnya bahkan ia pun menjanjikan untuk membantu pembangunan irigasi agar memudahkan kehidupan masyarakat. Saat proses pembangunan irigasi dari puncak gunung sampai ke dasar, masyarakat sekitar yang turun langsung seketika bingung karena harus melewati jurang yang sangat curam dan jika tidak hati – hati maka bisa terpeleset dan jatuh ke dasar jurang tersebut. Tak berselang lama, dengan ilmu supranaturalnya ternyata si kakek yang baik hati itu berhasil membantu warga melewati jurang tersebut dengan aman namun sayangnya tiba giliran si kakek akan melewati jurang ia terjatuh ke jurang dan air irigasi yang dibangun warga turut menghanyutkan si kakek. Ilmu supranatural si kakek ternyata tak bisa berguna untuk dirinya sendiri dan warga sekitar pun turut bersedih hingga akhirnya menamai aliran air itu menjadi Curug Kanteh.