Foto: ilgmyzn on Unsplash
Teknologi.id – Menyongsong kesuksesan ChatGPT, OpenAI meluncurkan ChatGPT Enterprise dalam rangka mendukung dan melindungi data-data perbisnisan.
Melalui posting blog resmi mereka, OpenAI memperkenalkan ChatGPT Enterprise yang menawarkan perlindungan dan privasi lebih baik, akses GPT-4 berkecepatan tinggi tanpa batas, analisis data yang lebih mutakhir agar perusahaan dapat mengelola informasi lebih cepat, serta kemampuan untuk mengajukan pertanyaan lebih rumit pada ChatGPT. Mengutip postingan tersebut, “Hari ini menandai langkah baru dalam menggunakan AI sebagai asisten kerja yang membantu tugas apapun, disesuaikan dengan organisasi Anda, dan melindungi data perusahaan Anda.”
OpenAI menyebutkan, semenjak peluncuran ChatGPT 9 bulan lalu, tim mereka telah melihat meningkatnya permintaan penggunaan ChatGPT dalam berbagai lembaga perusahaan. Beberapa perusahaan pun sudah menjadi bagian dari ChatGPT Enterprise, antara lain Block, Canva, Carlyle, Estee Lauder, PwC, dan Zapier. OpenAI mengklaim ChatGPT telah diadopsi oleh lebih dari 80% perusahaan dalam daftar Fortune 500.
Privasi dan keamanan merupakan sebuah kekhawatiran utama dalam berbisnis, di mana penggunaan ChatGPT dikhawatirkan akan menggunakan data yang diproses sebagai bahan latihan model kecerdasan buatan tersebut. OpenAI pun menanggapi kehkawatiran ini dengan mengatakan, pengguna ChatGPT Enterprise akan mendapat kendali penuh dalam data-data bisnis. OpenAI menegaskan mereka tidak akan menggunakan data bisnis maupun percakapan untuk melatih model mereka.
Salah satu fitur ChatGPT yang dikenalkan OpenAI adalah sebuah konsol admin baru. Konsol ini hadir untuk mengelola bagaimana karyawan dalam suatu perusahaan menggunakan ChatGPT, mengintegrasi sistem masuk (login), verifikasi domain, dan dasbor dengan statistik penggunaan. Tersedia pula template percakapan khusus para karyawan untuk berkomunikasi dengan ChatGPT.
Fitur lainnya yaitu akses prioritas dari GPT-4, model AI flagship milik OpenAI. Disebutkan, pengguna ChatGPT Enterprise akan menerima akses GPT-4 secara tak terbatas dan dilayani performa dua kali lebih cepat dari biasanya. Input yang bisa dimasukkan pengguna pun kini bisa mencapai 4 kali lebih panjang dengan fitur 32k (32.000-token, sekitar 25.000 kata) context window.
Selain itu, ChatGPT Enterprise juga menyediakan akses tanpa batas untuk analisis data tingkat lanjut, sebelumnya dikenal sebagai Code Interpreter. Pengembangan fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mengolah dan menganalisis informasi dalam hitungan detik. Data-data yang bisa diproses pun berbagai macam, mulai dari data keuangan, analisis pasar dan survei, hingga memperbaiki debug pada skrip kode.
Kepada The Verge, OpenAI mengatakan ChatGPT Enterprise merupakan sebuah produk khusus perusahaan yang terpisah dari ChatGPT dan ChatGPT Plus. Perusahaan yang sudah menggunakan ChatGPT bisa memilih antara menggunakan akses ChatGPT yang sudah ada atau beralih ke ChatGPT Enterprise jika ingin mencoba fitur-fitur terbarunya.
Foto: Jonathan Kember on Unsplash
“Kami akan menerima sebanyak mungkin perusahaan dalam beberapa minggu ke depan,” begitu dikutip dari posting blog resmi mereka.
Namun demikian, ada banyak perbincangan mengenai status ChatGPT belakangan ini.
Baca Juga: OpenAI Perusahaan Pembuat ChatGPT Terancam Bangkrut, Kok Bisa?
Mengutip dari Mashable, menurut perusahaan analitik Similarweb, trafik ChatGPT turun 9,7% secara global sejak bulan Mei hingga Juni lalu. Waktu yang dihabiskan pengguna dalam aplikasi webnya turun 8,5%. Penurunan ini diduga terjadi karena diluncurkannya aplikasi ChatGPT dari OpenAI untuk iOS dan Android. Namun tak mengherankan jika peningkatan persaingan dalam dunia AI juga ambil peran. Dalam bidang bisnis dan perusahaan sendiri, mengutip TechCruch, ChatGPT Enterprise akan bersanding dengan Bing Chat Enterprise, layanan chatbot untuk perusahaan dari Microsoft.
Bagaimanapun, OpenAI semacam tertuntut dan terdorong untuk memonetisasi fungsi mereka.
OpenAI merencanakan ChatGPT Enterprise akan menghadirkan pula ChatGPT Business untuk tim bisnis yang lebih kecil. Mereka juga akan memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan aplikasi-aplikasi ke ChatGPT Enterprise, menghadirkan versi lebih mutakhir dari Advanced Data Analysis, serta mengoptimalisasi kerja untuk berbagai fungsi, misalnya Data Analysts, Marketing, Customer Support, dan lain-lain.
Mengutip OpenAI dari blognya, “Kami menantikan saat untuk berbagi roadmap yang lebih rinci dengan calon pelanggan dan terus mengembangkan ChatGPT Enterprise berdasarkan umpan balik dari Anda.”
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(nar)