Curug berasal dari Bahasa Sunda yang dalam Bahasa Indonesia sama artinya dengan air terjun. Sebagaimana kita tau bahwa air terjun bisa dikatakan sebagai aliran sungai yang jatuh dari sebuah titik paling tinggi melalui bebatuan. Sama halnya dengan Curug Munding, curug yang berada di Desa Cicaringin, Gunung Kencana Lebak, Banten ini merupakan aliran air dari anak Sungai Ciakar.
Penamaan “munding” pada curug ini tidak sembarangan lho! Ada filosofinya yakni karena tepat di lokasi curug ini berada pernah ada kejadian seseorang dan kerbaunya jatuh ke curug sehingga sejak saat itu orang mengenal curug ini dengan sebutan Curug Munding. Munding diambil dari bahasa Sunda, jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah kerbau.
Air terjun atau curug yang satu ini ketinggiannya tidak terlalu tinggi yakni hanya < 15 meter, namun bila kamu datang saat musim penghujan tiba jangan tercengang bila melihat debit airnya yang sangat deras. Bahkan, ketika debit air yang mengalir sangat deras bisa muncul seperti percikan udara atau seperti berembun dan kamu juga akan merasakan hembusan embun tersebut.
Lokasi Curug Munding bisa dibilang tak mudah untuk dicapai karena kamu harus melewati jalan – jalan kecil sebelum bisa tiba di area curug. Langkah pertama yang harus kamu lakukan cukup mengarahkan kendaraan menuju ke Gunungkencana hingga menemukan gerbang dan sebuah plang besar bertuliskan “Curug Munding”, sebaiknya kamu menggunakan kendaraan roda 2 karena setelah gerbang ini kamu harus melalui jalan kecil dan cukup sempit. Tetapi jika kamu ingin menggunakan kendaraan roda 4 pun tak apa, hanya saja kamu harus lebih berhati – hati dan pelan – pelan ketika memasuki area jalan sempit dan pemukiman warga.
Dari gerbang curug menuju ke gerbang pintu masuk dan loket jaraknya mencapai 5 kilometer dengan melewati perkebunan kelapa sawit, persawahan dan kampung atau pemukiman warga. Mendekati pintu masuk area curug maka jalanan akan semakin menyempit, terkadang saat musim hujan jalanan bisa menjadi sangat becek dan licin. Setibanya di pintu gerbang curug maka kamu bisa memarkirkan kendaraan di lahan parkir yang cukup luas tepatnya di sebrang pintu gerbang, lalu kamu juga akan melihat ada warung makan yang menjajakan mie instan, teh, kopi dan makanan ringan lainnya.
Jika kamu merasa lelah maka bisa beristirahat terlebih dahulu di warung tersebut, namun jika kamu kuat untuk melanjutkan perjalanan menuju loket maka langsung saja berjalan sekitar 50 meter. Di pintu loket kamu harus membayar tiket masuk terlebih dahulu sebesar Rp 3.000 saja, jangan senang dulu! Curug nya masih lumayan jauh yakni sekitar 150 meter dari tempat loket berada.
Kondisi jalanan dari loket menuju ke pinggir Curug Munding sudah cukup bagus karena jalannya terbuat dari paving block. Kamu juga perlu menuruni puluhan anak tangga untuk bisa tiba tepat di pinggir curug, tenang saja tangganya aman karena sudah di cor sehingga aksesnya cukup mudah bagi pengunjung. Setibanya di pinggir curug kamu bisa langsung membasahkan kaki ke dalam air namun harus tetap berhati – hati.
Sayangnya, di curug ini tidak diperkenankan untuk berenang karena debit airnya sangat kencang dan lagi pada salah satu area cekungan memiliki kedalaman mencapai 7 meter. Fasilitas umum yang tersedia bisa dibilang cukup lengkap untuk sekelas curug seperti Curug Munding yakni ada toilet umum, musholla dan gazebo atau saung bancakan.
Walaupun ada himbauan untuk tidak berenang di Curug Munding namun tak perlu sedih karena kamu masih bisa melakukan aktivitas seru lainnya disana. Kira – kira apa saja ya? Langsung saja simak ulasannya!
Himbauan untuk tidak berenang di area curug bukan berarti kamu tidak bisa melakukan aktivitas seru lainnya loh! Kamu masih bisa basah – basahan dengan bermain air dari pinggiran curug atau bisa juga duduk di bebatuan kecil yang ada di pinggir curug. Bebatuan kali di pinggiran curug sangat banyak jumlahnya, bila ramai pengunjung maka mereka biasanya duduk di batuan sambil bermain air. Bagi orang dewasa, kamu masih bisa kok menenggelamkan 1/4 bagian kaki pada cekungan curug yang tidak dalam asalkan tetap berhati – hati dan hindari area curug yang diberi garis pembatas ya! Pada area yang diberi garis pembatas itulah tempat dimana kedalaman curug mencapai 7 meter.
Kalau masih takut melihat debit air yang kencang maka kamu bisa melakukan aktivitas lain selain basah – basahan. Kamu bisa berekreasi bersama keluarga dengan duduk santai di saung yang tersedia di pinggir curug. Menikmati indahnya Curug Munding kamu bisa sambil makan siang bersama keluarga, bawa saja bekal yang cukup untuk dinikmati disana.
Nah, kegiatan yang satu sudah pasti dilakukan oleh setiap pengunjung. Berswafoto dengan latar Curug Munding dan aliran airnya pasti hasilnya sangat bagus! Spot foto lain yang bisa kamu gunakan yaitu berfoto di anak tangga yang menuju curug. Kenapa harus disitu? Karena anak tangganya di cat berwarna – warna seperti pelangi, pastinya akan menambah indah foto yang kamu jepret!