Sabang merupakan kota yang penuh pesona dengan berbagai macam keindahan wisatanya. Salah satu yang paling menarik untuk dilihat adalah wisata di Makam Teuku Raja Angkasah. Dengan berbagai macam keindahan disana, sudah pasti banyak pelancong yang datang untuk melihat. Yuk, simak ulasan menarik mengenai daya tarik dari wisata ini di artikel di bawah ini.
Daya Tarik Makam Teuku Raja Angkasah
Wisata di Pulau Weh memang terdiri dari berbagai macam. Salah satu yang paling menarik disaksikan adalah wisata sejarah. Dengan garis pantainya yang indah dan diiringi pepohonan rindang, Sabang rupanya menyimpan kisah heorik. Maka dari itu, wajib banget kamu datang berkunjung ke wisata Makam Teuku Raja Angkasah.
Tidak hanya pantai yang menarik untuk dinikmati disana. Makam yang berjarak kurang lebih 8 km dari Kota Bakongan ini merupakan tanda perlawanan kepada penjajah di Aceh Selatan. Berada di pinggir Sungai Daya di Desa Buket Gadeng, terbaring seorang pahlawan. Siapakah dia?
Teuku Raja Angkasah merupakan nama dari sosok yang dengan gagah berani melawan Belanda di Aceh pada Selatan pada tahun 1925. Bahkan, dua panglimanya juga ikut gugur dalam perjuangan ini, yakni Panglima Idris dan Panglima Gadeng. Meski bertubuh kecil, sahabat dari Teuku Cut Ali ini dikenal lincah dalam berperang. Ingin tahu seperti apa fakta dari Makam Teuku Raja Angkasah ini?
- Tokoh Pertempuran di Bakongan
Di dalam setiap daerah di Indonesia, pasti ada yang namanya tokoh perjuangan. Apalagi seperti yang kita tahu, di zaman penjajahan cerita kejam banyak beredar. Tentu saja, penderitaan rakyat ini membuat banyak pahlawan tergerak. Salah satunya adalah Teuku Raja Angkasah.
Teuku Raja Angkasah dikenal sebagai tokoh penting dalam pertempuran yang terjadi di Bakongan. Dimulai pada awal tahun 1925, perang yang disebabkan kekasaran Belanda kepada rakyat Bakongan ini berkobar.
Puncaknya, Belanda mendirikan tangsi militer yang menyebabkan perlawanan. Di situasi tersebut, ayahanda dari Teuku Raja Angkasah gugur dan terjadilah peperangan yang dipimpin beliau melawan Belanda.
- Keturunan Raja yang Disebut Harimau Sumatera
Lantaran beringas dalam melawan Belanda, juga merupakan keturunan raja yang sah, maka Teuku Raja Angkasah dijuluki dengan Harimau Sumatera. Berkat ketangkasannya, banyak tentara Belanda yang meregang nyawa. Hal inilah yang menyebabkan Bakongan menjadi wilayah menakutkan untuk marsose Belanda.
Bersama dengan para panglima dan anak buahnya, Teuku Raja Angkasah membasmi kompeni. Mereka menjalankan perang gerilya dengan sistematik dan terencana. Maka tidak heran, banyak dari penyerbuan Teuku Raja Angkasah yang berakhir dengan kemenangan.
- Raja Strategi
Kecerdasan dari Teuku Raja Angkasah juga tidak main-main. Berbagai macam strategi yang dibuatnya mampu memberikan kemenangan atas perang gerilya yang dijalankan. Tidak hanya itu, beliau juga mampu membangun kekompakan dan koordinasi yang tertata kepada para bawahan. Hal ini menjadikan Belanda sulit untuk menemukan atau sekedar mencari tahu dimana posisi mereka.
- Pemilik “Kapal Putih” yang Ditakuti Belanda
Para tentara Belanda yang meninggal tersebut kemudian diangkut menggunakan kapal laut. Kapal-kapal ini dioperasikan di bawah pimpinan Teuku Raja Angkasah, Teuku Cut Ali, dan Raja Lelo. Dengan julukannya berupa ‘Kapal Putih’, Belanda sangat takut dan menghindari dibawa menggunakan kapal ini menuju Pekuburan Kerkoff.
- Gugur Secara Syahid di Buket Gadeng
Terakhir, Teuku Raja Angkasah gugur dan syahid dalam medan laga. Tepatnya, pada 25 Oktober 1928 di bawah desingan peluru tentara Belanda. Makamnya kemudian menjadi tempat yang banyak dikunjungi peziarah. Alhasil, kini Makam Teuku Raja Angkasah yang ada di Desa Keude Bakongan pun menjadi daya tarik wisata di Aceh Selatan.
Meski sekuat apapun, tentu saja perjuangan pasti akan tiba di ujung. Oleh karena itu, tugas kita sebagai anak muda adalah untuk mengenang dan menghormati. Tidak ada yang layak untuk dihina, apalagi dicaci di negeri sendiri.
Demikian ulasan menarik mengenai wisata di Makam Teuku Raja Angkasah di Sabang. Makam ini menjadi bukti bahwa Perang Bakongan merupakan wujud nyata perjuangan menumpas penjajah di Bumi Nangroe Aceh Darussalam. Gelora peperangan senantiasa berkobar dan menolak Kolonialisme hingga Indonesia merdeka. Semoga ulasannya bermanfaat dan bisa menambah referensi wisatamu ya.