Berpergian ke tempat wisata memang sangat mengasyikkan. Biasanya pilihan wisata yang banyak didatangi wisatawan untuk melepas penat misalnya wisata bahari ke pantai, air terjun, wisata alam, mencicipi berbagai jenis wisata kuliner atau mungkin sekedar berpergian ke taman kota terdekat dari tempat tinggal. Namun, berwisata seperti itu hanya memenuhi kebutuhan jasmani saja. Lalu, bagaimana dengan kebutuhan rohani? Selain mengisi liburan dengan pergi ke wisata yang umum demi menghilangkan penat, mungkin kali ini bagi kamu umat Kristiani dan Katolik harus mencoba wisata religi untuk memenuhi kebutuhan rohani dirimu sendiri.
Bagi kamu yang rindu untuk beribadah namun dengan diselingi wisata maka kamu bisa memilih wisata religi misalnya berdoa di Goa Maria. Seringkali kita dengar di tiap daerah di Indonesia setidaknya ada 1 tempat yang dijadikan sebagai tempat berdoa khusus bagi umat Kristiani dan Katolik yang biasanya dinamakan Goa Maria. Wisata religi ini pastinya mampu membawa ketenangan dan kedamaian bagi setiap insan yang merindukan untuk beribadah secara khusyuk dengan suasana alam yang asri. Begitu juga halnya dengan wisata religi Goa Maria Lawangsih yang berada di Yogyakarta. Kamu bisa memilih tempat ini untuk wisata religi bersama keluarga besar atau anggota jemaat gereja.
Yuk, intip keindahan Goa Maria Lawangsih!
Wisata religi yang berada di Perbukitan Menoreh ini sangat direkomendasikan bagi kamu umat Kristiani dan umat Katolik yang memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus serta Bunda Maria dan para malaikat dengan cara yang lebih khusyuk. Goa Maria Lawangsih bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengisi kerinduan tersebut.
Penamaan “Lawangsih” pada wisata Goa Maria ini tidak sembarangan saja disematkan. Ada arti dibalik kata tersebut. Lawangsih diambil dari kata Lawang dalam bahasa Jawa, artinya pintu atau gerbang. Sedangkan kata Sih dicatut dari kata Asih yang artinya mengasihi, kasih sayang, berkat atau cinta. Sehingga bila digabungkan maknanya menggambarkan Bunda Maria sebagai gerbang surga dan pintu berkat. Suasana damai dan sejuk sudah terasa mulai dari gerbang masuk menuju ke wisata ini. Bahkan setibanya di area bagian dalam pun suasana damai, bahagia dan sejuk itu semakin lekat terasa bahkan sampai ke jiwa.
Disana, pengunjung dapat menghaturkan doa permintaan, doa ucapan syukur dan mengungkapkan segala pergumulan diri masing – masing dihadapan patung Bunda Maria secara khusyuk. Sambil berdoa maka pengunjung akan mendengar percikan air yang berasal langsung dari aliran sungai tak jauh dari goa tersebut. Suasana menjadi terasa lebih damai. Sebelum menuju ke bagian dalam wisata ini, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga untuk bisa tiba di bagian utama atau bagian depan area wisata Goa Maria Lawangsih.
Setibanya di bagian depan atau area pertama maka pengunjung akan disambut dengan sebuah paviliun yang didalamnya terdapat Warung Jujur. Warung ini hanya berupa sebuah etalase kaca yang didalamnya terdapat rosario, lilin kecil, lilin besar dan perlengkapan doa lainnya yang bisa pengunjung beli. Sistem pembayarannya yaitu pengunjung membayar sendiri dengan menaruh uang disebuah kotak yang tersedia. Pengunjung melakukan self service sehingga disebut sebagai Warung Jujur.
Beranjak ke bagian dalam maka bisa kamu temukan spot terbaik untuk berdoa tepat di depan patung Bunda Maria, inilah bagian utama dari Goa Maria Lawangsih. Pada bagian belakang goa terdapat sungai kecil yang gemercik airnya akan terdengar saat pengunjung memanjatkan doa di Goa Maria tersebut. Pada bagian sebelah kanan dari goa terdapat panti semedi yang juga bisa digunakan untuk berdoa. Di bagian kiri goa terdapat paviliun kedua yang digunakan sebagai ruang pastoran. Walau tidak begitu luas namun wisata religi Goa Maria Lawangsih wajib kamu datangi untuk mendapatkan kedamaian dan semakin dekat dengan-Nya.
Kegiatan Jalan Salib bisa kamu lakukan di Goa Maria Lawangsih. Letak spot untuk kegiatan ini berada persis sejalan dengan gerbang masuk tepatnya dibagian sebelah kiri. Jalan Salib adalah kegiatan sebagai pengingat atas penderitaan Yesus sehingga membuat kita sadar akan kebaikannya dan berpikir dengan jernih untuk tidak lagi mengulang dosa selama hidup di dunia. Kegiatan Jalan Salib di Goa Maria Lawangsih hanya ada 1 rute saja dan merupakan rute pendek. Jalan Salib memiliki 14 perhentian atau yang disebut dengan 14 Stasi Jalan Salib mulai dari gambaran Yesus dihukum mati sampai Yesus dimakamkan. Sebaiknya pengunjung mempersiapkan perlengkapan jalan salib terlebih dahulu misalnya membawa lilin kecil. Namun jika tak sempat membawanya maka bisa membeli di Warung Jujur yang berada di tempat wisata ini. Harga lilin ukuran kecil hanya Rp 1.000 saja per buah sedangkan lilin ukuran besar harganya Rp 2.000 per buah.
Inilah tempat utama yang memang dipergunakan para pengunjung untuk berdoa. Di Goa Maria inilah pengunjung bisa duduk sambil mencurahkan segala pergumulannya kepada Bunda Maria dan Yesus Kristus. Goa dengan keindahan dari stalaktit dan stalakmit ini sungguh memberi kedamaian dihati para pengunjung. Siapapun yang berdoa disini boleh menyalakan lilin dan menaruhnya tepat didepan patung Bunda Maria.
Selain berdoa tepat didepan patung Bunda Maria yang berada di goa, pengunjung juga bisa berdoa di Panti Semedi. Panti Semedi ini bisa dikatakan cocok bagi pengunjung yang sangat rindu berdekatan dengan Bunda Maria dan Yesus Kristus secara personal. Panti Semedi berada didalam sebuah goa dengan kegelapan dan keheningan. Spot ini berada persis di samping Goa Maria. Untuk bisa menuju kedalam maka pengunjung harus masuk ke dalam lorong menuju ke dalam goa secara perlahan dengan keadaan gelap dan penerangan yang minim. Di dalam Panti Semedi pun terdapat patung Yesus Kristus sebagai spot untuk berdoa.
Goa Maria Lawangsih berlokasi di Patihombo, Purwosari, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika memulai perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta maka jarak tempuhnya sekitar 30 KM dengan waktu 1 jam menggunakan mobil atau motor. Rute menuju Goa Maria Lawangsih tidak begitu sulit, hanya saja jalanannya menanjak. Walaupun sudah beraspal namun masih ditemukan beberapa jalanan yang kondisinya berlobang. Maka pengunjung harus benar-benar waspada dan berhati-hati. Sayangnya, jalanan desa menuju Goa Maria Lawangsih ini hanya mampu dilalui kendaraan berukuran mobil dan mini bus saja. Sebaiknya jika pengunjung datang bersama rombongan, maka disarankan untuk tidak menggunakan bus besar.