Tanpa Sadar, Sebenarnya Indonesia Sudah Terapkan Redenominasi Rp 1.000 Jadi Rp 1, Ini Penjelasan Bos BI

2 minutes reading
Monday, 3 Jul 2023 18:37 0 204 Redaksi Kece

Suara.com – Rencana Indonesia melakukan redenominasi atau penyederhanaan nilai rupiah terus berjalan. Kekinian, Bank Indonesia (BI) melanjutkan semua proses agar rencana tersebut bisa berjalan.

Bahkan, saat ini BI sedang menyiapkan desain dan tahap redenominasi. BI juga telah mempersiapkan semua rencana rupiah Rp 1.000 menjadi Rp 1 sebenarnya sudah dipersiapkan sejak lama.

“Sudah kami siapkan sejak dari dulu secara operasional dan kemudian bagaimana untuk langkah-langkahnya,” ujar Dirut Bank Indonesia Perry Warjiyo, beberapa waktu lalu.

Terlepas dari hal itu, tanpa sadar sebenarnya Indonesia sudah menerapkan redenominasi itu. Redenominasi itu diterapkan di toko-toko pakaian hingga makanan.

Baca Juga:
Viral! Inilah Daftar Mata Uang Terendah di Dunia per Juli 2023: Apa Sih Penyebabnya?

“Jika Anda teliti biasanya toko pakaian menjajakan produknya dengan menyertakan tag harga dengan nilai rupiah yang telah disederhanakan, misalnya Rp 50 K dan lainnya,” ujarnya.

Begitu juga di gerai makanan, dalam buku menunya menyertakan harga yang juga sudah disederhanakan, seperti Rp 25 K.

Tak hanya di dua sektor toko tersebut, banyak toko-toko yang juga menerapkan nilai-nilai rupiah. Dengan perlakuan itu, sebenarnya Indonesia sudah mulai menerapkan redonominasi.

Sebelumnya, pemberlakuan redenominasi disebut perlu memperhatikan tiga faktor berbagai situasi perekonomian di tanah air.

Pertama, kondisi makro ekonomi yang harus stabil. Kedua, sistem keuangan dan moneter harus stabil, serta, ketiga sosial dan politik yang kondusif.

Baca Juga:
Inflasi RI Kembali Landai, BI Pede Stabil Sampai Akhir Tahun

“Timing-timing itu yang menjadi pertimbangan utama. Ekonomi kita kan sudah bagus, tapi ada baiknya memberi momen yang tepat,” kata Perry.

Namun, tutur Perry, kekinian bukan waktu yang tepat untuk melakukan rencana redenominasi itu. Sebab, perekonomian nasional yang masih dalam bayang-bayang perekonomian global yang tengah bergejolak.

“Sekarang masih spillover rambatan dari global masih berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan kita. Juga kan (perekonomian domestik) bagus stabil, tapi dari global kan masih ada,” katanya.

Avatar

Redaksi Kece

Hibur adalah portal berita yang bisa menghibur dan menjadi wawasan serta tempat mencari informasi terupdate

LAINNYA