Perak Indonesia diraih Alfadhila Ramadhan pada nomor bokator spirit form perseorangan putra. Dia tampil baik di hadapan penonton, termasuk Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dengan mengumpulkan nilai 7,67.
Sedangkan emas menjadi milik atlet tuan rumah Punleu Pichmorakoth yang mendapatkan nilai 8,00. Lalu perunggu diraih atlet Myanmar Oo Chit Hlaing dengan nilai 7,33.
Alfadhila tercatat sebagai atlet Indonesia pertama yang menyumbang medali untuk Merah Putih. “Bersyukur bisa dapat perak meskipun memang targetnya adalah emas. Semoga pada ajang-ajang selanjutnya saya bisa meraih medali emas,” kata Alfadhila kepada para pewarta.
Baca juga: Atlet kun bokator Alfadhila sumbang medali pertama untuk Indonesia
Setelah itu, atlet kun bokator Indonesia lainnya menambah lima perunggu melalui Riana Oktavia (bokator spirit form perseorangan putri), Gema Nur Arifin (bamboo shield form perseorangan putra), Delsya Anggraeni (bamboo shield form perseorangan putri), Dzaki Fadhlurrohman (bare hands form perseorangan putra), dan Dwi Jayanti (bare hands form perseorangan putri).
Kun bokator merupakan cabang olahraga asal Kamboja yang untuk kali pertama dipertandingkan di pesta olahraga dua tahunan terbesar di Asia Tenggara. Secara keseluruhan ada 21 nomor yang dilombakan.
Pada hari pertama, tuan rumah mendominasi perolehan medali cabang kun bokator dengan mengoleksi empat emas dan dua perunggu. Filipina di urutan kedua dengan satu emas, dua perak, satu perunggu. Posisi ketiga di tempati Laos dengan satu emas dan dua perunggu.
Lalu Indonesia di posisi keempat dengan satu perak dan lima perunggu dan terakhir Myanmar yang mendulang satu perak dan dua perunggu.
Baca juga: 21 atlet bela diri Indonesia tekuni kun bokator untuk SEA Games 2023
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2023