Pantai Sawang menjadi saksi bagaimana keganasan Tsunami yang pernah melanda Aceh tahun 2004 silam. Setelah kejadian itu, kawasan ini hancur dan perlu beberapa tahun untuk kembali membangunnya.
Lambat laun objek wisata tersebut sudah mulai tumbuh kembali. Trauma yang dirasakan oleh para warga dan wisatawan mengenai tempat ini sudah hilang. Tidak ada lagi tersisa kecuali kenangan indah sebelum tanggal 26 desember datang.
Walau butuh waktu panjang untuk recoverry, keindahan wisata ini masih terlihat elok dan mempesona. Aktivitas warga terlihat seperti biasa sehingga, jadi daya tarik tersendiri. Tidak heran gemuruh ombak dan manusia yang bermain sudah mulai terdengar kembali.
Makan Ikan Fresh di Pantai Sawang
Salah satu poin paling istimewa di Pantai Sawang adalah hadirnya para nelayan yang melaut ketika datang pagi hari, kemudian siangnya mereka pula dengan membawa hasilnya. Dari sini kamu bisa membelinya.
Harganya bervariasi, tergantung dari jenis ikannya. Semakin sedikit duri biasanya penawaran harganya akan sulit. Nelayan pasti menjualnya dengan harga tinggi, sehingga proses tawar-menawarnya sedikit lebih sulit daripada biasanya.
Setelah melakukan pembelian, kamu bisa langsung membawanya ke warung dekat pantai dan menikmatinya bersama dengan berbagai menu tambahan yang pastinya nikmat dan lezat. Bumbu bakarnya harus diakui enak menggoda.
Apalagi sambal yang diberikan benar-benar cocok dengan lauk dan nasi hangat yang disajikan. Tidak heran bila ada banyak wisatawan mengatakan, rugi kalau datang kesini tetapi sudah bawa bekal sendiri.
Menikmati Panorama Pantai yang Tak Kalah Indahnya
Pantai Sawang mempunyai ombak yang cukup tinggi, oleh karena itu kamu harus hati-hati agar tidak terseret ombak. Terlihat bebatuan besar menjulang di ujung, kawasan ini cukup luas jadi bisa dijadikan tempat untuk berenang sampai berolahraga.
Jangan lupa membawa kamera, karena melewatkan panorama sunsetnya sangat disayangkan. Harus diakui keindahannya memang masih sama seperti dulu, jadi tidak salah bagi kamu yang ingin datang dan melepas penat.
Bahkan, beberapa pengunjung bisa juga menikmati camping di pinggir pantai mendirikan tenda dan mendengarkan ombak. Sayagnya, kamu harus membawa peralatannya semua sendiri dari rumah.
Karena, disini belum tersedia tempat untuk menyewakannya. Jangan lupa selalu menjaga kebersihan lingkungan Pantai Sawang. Jika bermalam, bawalah satu kresek besar lalu saat pulang jangan lupa dibawa.
Sayang Beribu Sayang
Walau keindahannya memang tiada duanya, sayang sekali tempatnya seakan tidak terurus dengan baik. Terlihat banyak sampah, terutama dedaunan dan kayu sehingga kondisinya sangat kotor.
Harus diakui setelah tsunami tersebut belum ada lagi yang bisa mengurusnya seperti semula Beberapa fasilitas juga belum tersedia seperti kawasan lainnya. Sangat disayangkan memang seharusnya tempat ini bisa menjadi potensi wisata terbaik.
Karena, hamparan pasir Pantai Sawang cukup luas dan anginnya sejuk dan suasananya menyenangkan. Apalagi, saat ini sudah banyak yang bersedia berkunjung, setidaknya keadaannya juga turut dibenahi.
Bagi kamu yang datang ke sini, jangan lupa untuk ikut melestarikan keindahannya ya. Kalau bukan dari diri sendiri dulu, lalu siapa lagi? Potensinya sangat besar, jadi amat sayang kalau dibiarkan begitu saja.
Hal ini juga mempengaruhi hasil foto nanti, walau sudah ada beberapa aplikasi untuk menghapus orang-orang yang tidak perlu atau pemandangan kurang sedap di mata, tetapi hasil jepretan natural terasa lebih bagus dibandingkan harus masuk ruang editing.
Objek wisata ini terletak di Desa Blang Nibong, kecamatan Samudera, kabupaten Aceh. Letaknya tidak jauh dari museum kerajaan Samudera Pasai. Jadi, setelah belajar sejarah tidak ada salahnya datang kemari.
Pantai Sawang menjadi saksi bagaimana proses recovery masih diperlukan, belum terjamah karena kurangnya promosi dan keadaan lokasi yang masih memprihatinkan. Ayo berkunjung ke tempat ini dan jadikan lokasinya kembali viral.
