Zaman Megalitikum merupakan zaman dimana manusia pada masa itu membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Peninggalan Megalitikum ini pun ternyata masih bisa dilihat hingga saat ini. Salah satu daerah yang ternyata menyimpan jejak peninggalan zaman tersebut adalah Kabupaten Garut. Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang kaya akan wisata budayanya. Selain wisata alam banyak berdiri tempat tempat bersejarah yang masih terawat sampai sekarang. Contoh wisata budaya yang terletak di Garut adalah candi dan juga makam para tokoh agama. Salah satu situs yang menjadi bukti adanya jejak peninggalan zaman megalitikum di Garut yang masih utuh sampai sekarang adalah Situs Punden Berundak Pasir Lulumpang. Berikut ini WISATO.ID akan mengulasnya untuk kamu!
Punden Berundak Pasir Lulumpang berada di Kampung Cimareme, Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi. Wilayah ini berdiri di sekitar 680 meter di atas permukaan laut. Punden Berundak Pasir Lulumpang terletak sekitar 17 KM dari pusat Kota Garut atau sekitar 35 menit jika ditempuh dengan kendaraan pribadi. Punden Berundak Pasir Lulumpang dipercaya oleh sejumlah ahli sebagai bangunan peninggalan tradisi megalitik dan juga merupakan bangunan megalitik berupa punden berundak yang dilengkapi dengan lulumpang atau lumpang lumpang batu. Dengan kondisi tersebut, pemerintah setempat yaitu Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menetapkan Punden Berundak Pasir Lulumpang sebagai cagar budaya yang wajib dijaga dan dilestarikan. Di lokasi ini juga terdapat plang yang berisi informasi mengenai Undang Undang Cagar Budaya.
Informasi tentang adanya peninggalan kepurbakalaan situs Punden Berundak Pasir Lulumpang baru muncul pada bulan November 1933. Awalnya berita itu muncul berdasarkan laporan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Garut yakni adanya dua objek arkeologis di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi. Berdasarkan hasil riset lebih lanjut ternyata objek ini belum pernah tercatat oleh hasil N.J Krom dalam Rapporten van Oudheidkundigen Diens in Nederlandsch Indie atau disingkat sebagai ROD pada tahun 1914. Kemudian pada bulan Juni 1994 dan Februari 1995 tim dari balai arkeologi Bandung melakukan peninjauan terhadap situs Punden Berundak Pasir Lulumpang. Tim balai arkeologi Bandung mendapatkan hasil penelitian terdapat delapan situs bukit di Desa Cimareme tetapi situs Pasir Lulumpang merupakan peninggalan purbakala yang paling banyak dibandingkan situs lainnya.
Batas alam dari Punden Berundak Pasir Lulumpang yakni sebelah timur adalah sungai yang berarir hanya di musim hujan, sebelah barat terdapat dua buah sungai yang mengalir yaitu sungai Cijangkameong dan Cimuara yang dimana air dari kedua sungai tersebut mengalir ke Sungai Cimanuk yang berada di sebelah utara situs Punden Berundak Pasir Lulumpang. Kemudian di arah barat laut terdapat Gunung Haruman dan Kaledong serta bekas rawa Rancagabus yang sebagian masih berair. Di sebelah utara terdapat sebuah sungai yang bernama Sungai Cigedug yang mengandung banyak bebatuan.
Temuan di situs Pasir Lulumpang terdapat dua buah Punden Berundak yang dimana Punden 1 terletak di sisi barat bukit yang memiliki luas lahan yaitu 73 x 38 x 42 meter dengan orientasi punden ke arah timur – barat. Di punden 1 terdapat 13 undakan atau teras dari bahan batu andesit. Kemudian teras 1 merupakan teras paling atas yang memiliki bentuk trapesium dengan ukuran panjang 30,5 meter dan lebar 13,5 meter.
Di Punden Berundak Pasir Lulumpang juga terdapat satu buah lumpang yang terbuat dari batu dengan ukuran besar di teras paling atas dan disusul dengan dua buah lumpang batu berukuran kecil di bagian bawahnya. Batu lumpang ini dipercaya sebagai artefak simbolik yang memiliki kaitan dengan ritual religi masyarakat zaman megalitik yang erat dengan budaya pertanian.
Situs Punden Berundak Pasir Lulumpang merupakan salah satu wisata budaya yang masih berdiri kokoh di Kabupaten Garut. Suasana di sekitar tempat ini juga sangat hening dan nyaman. Disana juga terdapat banyak pohon pohon seperti pohon jati dan pohon bambu yang membuat suasana semakin teduh. Di sekitaran lokasi juga dekat dengan perkebunan dan persawahan warga sehingga para wisatawan dapat memperhatikan aktivitas para warga yang bertani. Sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang dilindungi oleh undang undang, sudah sepatutnya situs Punden Berundak Pasir Lulumpang dijaga kelestariannya oleh masyaraka, wisatawan dan juga pemerintah. Situs ini juga merupakan salah satu tempat yang harus dijadikan objek wisata sebagai wisata pengetahuan khususnya bagi pelajar dan mahasiswa.