Apa yang terlintas di pikiran Sahabat Wisato ketika mendengar provinsi Sumatera Barat? Ya, yang terlintas adalah aneka masakan khasnya yang lezat dan budaya Minangkabaunya.
Provinsi yang terkenal dengan budaya Minangkabaunya ini memang banyak menyimpan pesona yang dapat kita gali. Mulai dari pesona kulinernya, budayanya yang unik serta panorama alamnya yang aduhai.
Berbicara mengenai panorama alam yang indah dan budaya yang unik di Sumatera Barat sepertinya tak ada habisnya. Salah satu hal tersebut adalah Desa Wisata Sungai Batang.
Penasaran seperti apa pesona indahnya Desa Wisata Sungai Batang ini?. Mari kita bahas dalam ulasan berikut ini.
Ketika Sahabat Wisato berkunjung ke Provinsi Sumatera Barat, sepertinya tidak berlebihan jika Desa Wisata Sungai Batang masuk dalam daftar kunjungan wisata.
Desa wisata yang pada tahun 2021 ini masuk dalam Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) memang layak untuk dikunjungi.
Hal ini karena berkunjung ke desa wisata ini banyak yang dapat dilihat. Mulai dari wisata sejarah, budaya, kuliner dan alam bersatu dalam satu tempat.
Desa wisata ini berlokasi di tepian Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam Sumatera Barat. Untuk mengunjungi desa wisata ini butuh waktu sekitar tiga setengah jam perjalanan darat dari kota Padang menuju desa ini.
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka
Tahukah Sahabat Wisato sekalian, bahwa di desa wisata ini dahulunya pernah lahir tokoh bangsa dan ulama besar Indonesia yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan Buya Hamka.
Untuk mengenang perjalanan hidup ulama besar tersebut dapat kita lihat di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka. Museum ini dibangun pada tahun 2000 dan diresmikan pada tahun 2001 oleh Gubernur Sumatera Barat pada saat itu.
Menurut cerita, bahwa rumah yang kemudian dijadikan museum ini sempat diluluhlantahkan penjajah Jepang. Dan akhirnya dibangun kembali kemudian beralih fungsi menjadi museum.
Museum ini memiliki gaya arsitektur rumah gadang dengan hiasan ukiran Minangkabau. Museum ini menghadap langsung ke danau Maninjau dan berada di ketinggian 5 meter dari pinggir jalan. Untuk memasuki museum ini kita akan menapaki anak tangga.
Di dalam museum ini Sahabat Wisato dapat melihat koleksi benda peninggalan Buya Hamka. Dan kita juga dapat melihat puluhan foto-foto Buya Hamka dan tokoh-tokoh nasional yang terpampang di dinding.
Selain berkunjung ke Museum ini, Sahabat Wisato juga dapat mengunjungi makam ulama besar Minangkabau yaitu Syekh Muhammad Amrullah. Ulama ini tak lain merupakan kakek dari Buya Hamka.
Kemolekan Danau Maninjau
Salah satu magnet utama dari Desa Wisata Sungai Batang ini adalah dengan adanya Danau Maninjau. Panorama Danau Maninjau yang begitu memanjakan mata setiap pengunjung yang melihat membuat siapapun akan terkesan jika berada di tempat ini. Menurut para ahli danau ini terbentuk akibat letusan gunung api Sitinjau dan memiliki ketinggian 461 meter dari permukaan laut.
Danau yang berasal dari letusan gunung berapi tersebut juga memiliki legenda tersendiri. Legenda tersebut dikenal dengan “Bujang Sembilan”. Legenda tersebut intinya menceritakan sepasang kekasih yang tidak mendapat restu dari pihak perempuan karena dianggap melanggar kepercayaan dan adat sehingga mendapat kutukan. Dan dari kutukan itulah terjadinya Danau Maninjau.
Jika Sahabat Wisato berada di tempat ini maka akan merasakan ketenangan dan udara yang segar.
Terdapat banyak tempat untuk spot fotografi di tempat ini, seperti contohnya pada sore hari. Pada sore hari pengunjung akan dapat melihat betapa indahnya pemandangan berupa terbenamnya matahari yang diselimuti kabut dan gunung. Benar-benar seperti lukisan yang nyata bukan?.
Belum lagi di pinggiran danau ini kita akan melihat hamparan areal persawahan yang ditemani syahdunya kabut udara yang dingin.
Ditambah lagi para pengunjung dapat melihat burung bangau yang bebas beterbangan ke sana kemari. Bisa dibayangkan betapa indah dan tenangnya tempat ini?.
Rinuak Sebagai Oleh-Oleh Desa Wisata Sungai Batang
Desa Wisata Sungai Batang yang memiliki begitu besar potensi alamnya ini juga memiliki oleh-oleh khas dari sana, yaitu Rinuak.
Rinuak merupakan sebutan ikan endemi dari danau Maninjau. Ikan tersebut bentuknya kecil dan berwarna agak hitam keputih-putihan. Banyak olahan makanan yang terbuat dari Rinuak ini mulai dari pergedel rinuak, palai rinuak hingga kerupuk rinuak.
Sehingga ketika Sahabat Wisato meninggalkan desa wisata ini kalian bisa sekaligus memboyong oleh-olehnya.
Homestay di Desa Wisata Sungai Batang
Setelah berkeliling menikmati suasana alam pedesaan di desa wisata ini, Sahabat Wisato dapat beristirahat di homestay di desa wisata ini. Homestay di desa ini berbentuk rumah gadang sehingga pengunjung merasa seperti bagian dari masyarakat desa wisata tersebut.
Nah Sahabat Wisato, Setelah membaca ulasan diatas tertarik bukan untuk mengunjungi indahnya alam dan budaya di Desa Wisata Sungai Batang?. Yuk, siapkan waktu untuk membuktikan kemolekan alam dan budayanya.
Ayo, kunjungi juga destinasi wisata historical lubang kalam sawahlunto sumatera barat.