Indonesia24 – Saat berkunjung ke Kota Banjarmasin, tak lengkap rasanya jika Kalian tidak mencoba aktivitas menyusuri sungai dengan perahu khas di kota ini, yakni kelotok. Buat kalian yang mungkin belum tahu, kelotok adalah perahu bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar diesel atau solar. Di Banjarmasin, kelotok menjadi salah satu moda transportasi utama selain kendaran bermotor.
Biaya sewa kelotok bervariasi mulai dari Rp450.000,- per perahu untuk perjalanan pulang pergi dari Kawasan Wisata Siring dengan durasi sekitar satu jam. Variasi harga ini tentunya tergantung dari jarak yang ditempuh. Jika kalian ingin menyewa speedboat dengan alasan waktu supaya lebih cepat, sebaiknya siapkan uang lebih.
Sebenarnya kalian bisa menyewa kelotok dengan tarif per orang, hanya saja baru akan berangkat jika penumpang sudah mencapai kuota minimal 15 orang. Kalian pasti enggak mau kehilangan momen kan? Karena serunya naik kelotok ini adalah pagi hari sebelum matahari terlalu benderang, disarankan berangkat dari dermaga sebelum pukul 06.00 WITA.Sudah bukan rahasia jika ingin mencoba aktivitas menyusuri sungai di Banjarmasin, tujuan utamanya adalah pasar terapung Lok Baintan di kawasan Sungai Martapura. Mau tau mana saja? Simak, yuk..
Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut adalah salah satu kawasan konservasi di Kalimantan Selatan yang menjadi habitat Bekantan dengan tipe ekosistem hutan mangrove. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai site monitoring spesies prioritas yang terancam punah di Kalimantan Selatan sejak tahun 2012.
Kawasan dengan luas 15,58 hektare ini berada di Sungai Barito tepatnya di bawah Jembatan Barito yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah. Namun, yang perlu diingat jika Sobat Pesona ke tempat ini dilarang melakukan aktivitas yang bisa mengganggu bekantan. Karena bekantan adalah satwa yang dilindungi dan termasuk salah satu dari 14 spesies prioritas.
Desa Wisata ini bisa dicapai kurang dari setengah jam dari Kawasan Wisata Jembatan Barito. Desa Wisata Muara Kanoco adalah lokasi yang cocok untuk menikmati suasana, terdapat Taman Buah Lokal Mekar Lestari, Taman Mangrove Rambai, dan Pulau Curiak.
Tak hanya itu, di desa ini juga terdapat pasar terapung yang khusus menjual ikan-ikan sungai hasil tangkapan yang masih segar, seperti ikan lais, ikan patin, ikan haruan, ikan pepuyu, ikan seluang, udang, dan masih banyak lagi. Perlu diingat pasar terapung ini hanya beroperasi sampai dengan pukul 10.00 WITA, jadi sesuaikan waktu berangkatmu jika dimulai dari Kawasan Wisata Siring, ya!
Sebenarnya tempat ini masih berada dalam kawasan Sungai Martapura, posisinya tidak terlalu jauh dari persimpangan menuju Sungai Barito. Kampung Biru dan Kampung Hijau terletak di tepi Sungai Martapura, di seberang Makam Surgi Mufti.
Mengunjungi Kampung Biru dan Kampung Hijau bisa jadi pilihan yang menarik untuk melihat lebih dekat suasana permukiman khas Banjarmasin, di mana rumah-rumah warga dicat menggunakan warna biru dan hijau. Di kampung ini juga tersedia makanan khas Banjarmasin seperti pundut, buras, dan aneka olahan ikan sungai. Kalau singgah jangan lupa jajan ya, Sobat!
Penasaran membayangkan serunya menyusuri Sungai Martapura dan Barito dengan kelotok? Yuk, dukung upaya pengembangan potensi wisata sungai di Banjarmasin dengan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan 6M, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama supaya bisa segera berwisata ke Banjarmasin!
Dilihat :
166