Ketidakpastian dunia bisnis membuat semua perusahaan perlu beradaptasi. Termasuk di dalamnya adalah adaptasi cara bekerja.
Cara bekerja dulu bisa tak relevan lagi dengan sekarang yang membutuhkan banyak adaptasi. Salah satu cara kerja yang sedang populer adalah agile ways of working.
Ketika startup berjaya 5-10 tahun lalu, agile ways of working menjadi semakin populer bahkan perusahaan/korporasi pun banyak yang berlomba-lomba untuk melakukan transformasi agile karena adanya disrupsi dan munculnya pandemi dimana segala hal di dunia ini berubah dengan sangat cepat.
Namun, sayangnya masih banyak yang bingung untuk implementasi agile ways of working ini, khususnya untuk tim non-IT.
Karena agile ways of working ini lebih familiar digunakan oleh tim IT dalam mengembangkan perangkat lunak.
Atas kebingungan itulah Ekipa hadir untuk membantu implementasi agile yang tepat agar bisa berdampak bagi bisnis dalam menghadapi era disrupsi ini.
Baru-baru ini Ekipa mengadakan program khusus untuk membantu menyebarkan awareness dan implementasi agile di semua level yang ada di perusahaan Telkom Indonesia khususnya Direktorat DBT (Digital Business and Technology).
Program tersebut dikemas dalam bentuk Agile Coaching Bootcamp. Agile Coaching Bootcamp ini menjadi yang pertama di Telkom dan satu-satunya semenjak pandemi dua tahun terakhir ini.
Agile Coaching Bootcamp adalah kegiatan pembelajaran Agile yang intensif dengan menitikberatkan kepada case study dan implementasi Agile Ways of Working dalam bentuk simulasi.
Setiap tribe dan business function akan mengirimkan sejumlah perwakilan untuk mengikuti kegiatan ini dimana pada akhir pelaksanaan akan diberikan sertifikat kelulusan kepada peserta.
Agile Coaching Bootcamp ini sudah Ekipa laksanakan sebanyak dua batch di Telkom.
Batch pertama berlangsung mulai tanggal 22-24 Agustus 2022 dan batch kedua berlangsung dari tanggal 30 Agustus 2022 sampai 1 September 2022.
Keunikannya adalah peserta tak hanya duduk manis dan mendengarkan materi dari para Agile Coach.
Materi yang Ekipa berikan porsinya hanya sekitar 30% dan sisanya sebanyak 70% lebih kepada implementasi dengan case study yang telah disiapkan.
Tak hanya itu, dalam sesi bootcamp juga diselingi dengan game yang interaktif dan menyenangkan.
Menariknya lagi, dalam sesi Agile Coaching Bootcamp ini, peserta juga diajarkan bagaimana melakukan proses coaching.
Dari Agile Coaching Bootcamp ini peserta mampu menggali pain point yang selama ini mereka rasakan, bermunculan ide dan solusi keren untuk mengatasi pain point tersebut.
Telkom sudah merasakan manfaat dari Agile Coaching Bootcamp, kini giliran perusahaan Anda.
Apabila perusahaan Anda menginginkan untuk mengadakan Agile Coaching Bootcamp untuk para pimpinan dan tim maka Ekipa siap membantu.
Mari munculkan dampak terbaik untuk bisnis dengan agile!