Genap enam tahun sudah varian E-Class All-Terrain beredar di pasar Eropa, AS dan Timur Tengah. Generasi kedua dari wagon E-Class penjelajah trek semi off-road ini pun resmi diperkenalkan oleh Mercedes-Benz.
Apa saja hal baru yang diimbuhkan pada rival kuat dari Audi A6 Allroad dan Volvo V90 Cross Country ini?
Seperti E-Class biasa, tersedia beragam varian dengan aneka opsi mesin. Mulai dari bensin, diesel hingga PHEV.
Untuk konsumen di Eropa tersedia seluruh varian, mulai dari diesel mild hybrid E 220 d, diesel PHEV E 300 de dan varian bensin 6-silinder E 450. Konsumen di AS tak terlalu menyukai Mercy diesel, jadi hanya varian E 450 saja yang akan dipasarkan disana.
Varian terendah yakni E 220 d dibekali mesin diesel 4-silinder 2.0-liter plus modul mild hybrid 48V. Dengan output tenaga 194 hp, akselerasi 0-100 km/jam harus puas di 8,1 detik.
Jika ingin varian diesel yang lebih bertenaga, pilihannya adalah E 300 de. Mesin 2.0-liter plus motor elektrik plug-in hybrid menghasilkan output 308 hp. 0-100 km/jam hanya butuh 6,9 detik. Dengan mode EV, daya jelajah maksimum varian PHEV ini diklaim 102 km berdasarkan standar siklus WLTP.
Ingin yang paling perkasa? Tersedia varian E 450 dengan mesin bensin 6-silinder 3.0-liter bertenaga 375 hp dengan torsi 500 Nm. Tersedia fungsi Boost untuk suplemen tenaga 23 hp dan torsi 204 Nm.
Meskipun varian berpenggerak AWD 4Matic ini hanya butuh 4,6 detik untuk mencapai angka 100 km/jam, namun top speed dibatasi hanya 210 km/jam.
E-Class All-Terrain berbasis model Estate, sehingga kemasan interior mobil ini tak beda dengan E-Class biasa baik sedan maupun wagon. Terdapat fitur opsional berupa layar tambahan untuk penumpang depan. Bisa selfie pula. Selain itu, Anda juga bisa menonton video TikTok atau main video game. Koneksi internet telah menggunakan jaringan 5G.
Terdapat fitur kamera pemantau 360° yang terpasang di bumper depan. Pengemudi jadi lebih mudah memantau kondisi permukaan jalan.
Sementara eksterior terdapat sedikit ubahan. Terutama pada grille dengan dua garis berwarna Iridium Silver di tengah. Aksen garnish pada fender pun tampil ala varian SUV.
Dimensi (P×L×T) tetap 4.950 mm × 1.904 mm ×1.497 mm seperti versi sebelumnya. Hanya saja wheelbase mulur 22 mm jadi 2.961 mm, sehingga ruang kaki belakang kini sedikit lebih lega. Ground clearence E-Class All-Terrain lebih tinggi 46 mm dari E-Class Wagon/Estate biasa.
Seluruh varian E-Class All-Terrain dilengkapi penggerak all-wheel drive 4Matic dan suspensi udara Armatic. Meskipun berpenggerak AWD dan ground clearancenya tinggi, tetap saja ini bukan G-Class. Jadi, cukup untuk trek semi off-road ringan saja, bukan menembus belantara.
Pada kecepatan diatas 120 km/jam, suspensi Airmatic secara otomatis akan turun 15 mm untuk meningkatkan gaya aerodinamika. Untuk roda, model All-Terrain dilengkapi pelek standar 18-inci berbalut ban 235/55 R 18. Bagi yang ingin lebih besar, tersedia pelek opsional ukuran 19 dan 20-inci.
Volume kargo tak beda dengan E-Class Wagon biasa. Dari 615 liter dapat dimekarkan menjadi 1.830 liter dengan melipat jok belakang.
Khusus varian plug-in hybrid, volume kargonya lebih kecil. Hanya 460 liter yang dapat dimekarkan menjadi 1.675 liter. Ini karena baterai diletakan di bagasi. Lalu, kemampuan tarik (towing) E-Class All-Terrain termasuk PHEV cukup kuat. Antara 750 kg hingga 2.100 kg, tergantung pada jenis anhang yang ditarik.
Berapa harganya? Sabar, Mercedes-Benz E-Class All-Terrain ini baru resmi beredar awal tahun 2024. Namun untuk varian E 450, harganya di AS akan berada di kisaran $90.000 atau setara Rp 1,38 miliar.