Seiring bergesernya trend otomotif ke teknologi elektrifikasi, demikian pula dengan genre ‘muscle car made in USA’. Dodge Hornet R/T model tahun 2024 pun jadi muscle car pertama yang mengusung teknologi hybrid. Label teknologi yang disematkan bukan plug-in hybrid, tapi performance hybrid.
Ya, Dodge, pabrikan otomotif asal AS yang tersohor sebagai biangnya muscle car pun kini mau tidak mau mulai merambah ke teknologi elektrifikasi. Desainnya juga jadi tidak menarik. Menurut kami.
Seperti apa performa dan teknologi hybrid yang dimiliki sang Tawon terbaru ini?
Tak seperti generasi sebelumnya yang kekar berotot dan bongsor. Kini body Hornet R/T sedikit lebih jangkung mirip crossover dengan garis body bergaya grand touring yang aerodinamis. Tampilan wajah pun sedikit berubah dari Hornet terdahulu, namun tetap terlihat garang khas muscle car Dodge.
Yang menjadi perhatian utama kami justru pada potensi performa dan teknologi hybrid yang diusungnya.
Mobil yang menyandang spek R/T atau Road and Track ini tak hanya legal dikendarai di jalan raya. Dodge Hornet R/T juga dapat melibas aspal sirkuit balap.
Uniknya, Dodge tak membekalkan mesin ber-cc besar plus supercharger seperti biasanya. Hornet R/T kini justru hanya mengusung mesin ‘kecil’.
Anda mungkin tak akan percaya jika di balik kap bonnetnya hanya berisi mesin 4-silinder turbo 1.3-liter. Tenaganya pun tidak beringas, hanya 288 hp. Namun torsi maksimumnya yang sebesar 520 Nm cukup lumayan menggigit. Untuk penyaluran daya, Hornet R/T dibekali transmisi automatic 6-speed.
Lantas, seperti apa modul hybrid yang dibekalkan? Nah, pada poros roda belakang terpasang sebuah motor elektrik berdaya 90 kW. Kurang lebih jika dikonversi sekitar 120 hp. Perpaduan mesin di depan dan motor elektrik di belakang menghasilkan sistem penggerak e-AWD.
Hornet R/T memiliki fitur PowerShot, boost suplemen tenaga ekstra sebesar 30 hp untuk beberapa saat. Kurang lebih mirip seperti Sport Mode pada Hornet GT yang bermesin bensin konvensional plus penggerak AWD.
Dengan fitur PowerShot, Hornet R/T hanya butuh waktu 5,6 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam. Sementara Hornet GT dengan fitur Sport Mode butuh waktu 6,5 detik.
Karena menggunakan modul hybrid, mesin Hornet R/T kini menggunakan starter generator dengan sabuk penggerak. Tak lagi menggunakan motor starter dan alternator konvensional.
Untuk pasokan energi listrik, Hornet R/T dibekali baterai lithium-ion berkapasitas daya 15.5-kWh yang terintegrasi dengan sistem pendingin.
Modul pengisian ulang daya baterai 7.4-kW yang dibekalkan membuat Hornet R/T dapat menggunakan sistem pengisian daya Level 2. Waktu yang dibutuhkan hingga daya baterai terisi penuh pun cukup cepat, sekitar 2,5 jam saja.
Jika ingin berkendara pada mode EV yang senyap tanpa asap, Hornet R/T dapat menempuh jarak hingga 51 km. Sementara untuk kombinasi mesin bensin dan mode EV, jarak jelajah maksimum Hornet R/T dapat mencapai hingga 579 km. Cukup lumayan jauh.
Penasaran berapa harga muscle car hybrid ini? Hornet R/T dibanderol mulai dari $40,935 atau setara Rp 620 jutaan. Jika ingin konten lebih, tesedia varian R/T Plus. Mesinnya sama. Bedanya antara lain pada kemasan interior yang full kulit, sistem audio Harman Kardon, sunroof, dan pintu bagasi otomatis. Label harganya mulai dari $45,935 atau sekitar Rp 695,8 jutaan (off the road).
Jika tak suka varian hybrid, masih tersedia Hornet GT bermesin 4-silinder turbo Hurricane 2.0-liter bertenaga 268 hp dengan torsi 400 Nm. Perpindahan gigi menggunakan transmisi automatic 9-speed dari ZF Friedrichshafen.
Terdapat dua varian yakni GT yang dibanderol mulai dari $30,735 atau setara Rp 465,5 jutaan dan GT Plus yang label harganya mulai dari $35,735 atau sekitar Rp 541,3 jutaan (off-the road).