x

Moto Mobi | BMW iX5 Bahan Bakar Hidrogen Bisa Bertahan Di Gurun Pasir

3 minutes reading
Friday, 8 Sep 2023 23:30 0 293 Redaksi Kece

Pembatasan emisi gas buang kendaraan kian ketat diberlakukan di sejumlah negara. Mobil bermesin konvensional peminum bahan bakar minyak yang dianggap menebar polusi pun akan segera disuntik mati. Ya, secara perlahan namun pasti. Pabrikan otomotif dunia mau tidak mau terpaksa harus mempersiapkan diri dengan teknologi alternatif. Sebagai ancang-ancang jika saatnya telah tiba.

Saat ini mobil listrik (EV) bertenaga baterai diposisikan sebagai alternatif pengganti mesin konvensional.

Namun demikian, pabrikan otomotif tak dapat begitu saja meniadakan mesin bermotor bakar. Telah ada sejumlah teknologi alternatif yang diklaim cukup ramah lingkungan dan dapat diaplikasikan pada kendaraan bermesin motor bakar. Mulai dari modul hybrid ringan, plug-in hybrid (PHEV), dan sel bahan bakar sintetis.

Hidrogen Jadi Bahan Bakar Alternatif

Dibandingkan dengan mobil listrik atau hybrid, teknologi sel bahan bakar sintetis sebagai pengganti bahan bakar berbahan fosil mungkin kurang populer. Namun inilah yang justru mulai dilirik dan dikembangkan oleh produsen mobil. Salah satunya yakni bahan bakar hidrogen.

Lambannya perkembangan teknologi sel bahan bakar hidrogen lantaran biaya risetnya sangat mahal. Selain itu, pengaplikasian pada mobil pun jauh lebih rumit dari mobil listrik.

Namun demikian, pabrikan otomotif seperti Porsche, Toyota dan BMW cukup intens melakukan riset dan pengembangan. Toyota pun telah membuktikannya dengan Corolla dan Hilux bertenaga hidrogen. Kini giliran BMW yang melakukan pembuktian.

BMW iX5 Bertenaga Hidrogen

Prototype mobil hidrogen berbasis Toyota Hilux yang baru saja diuji memanfaatkan teknologi dari Mirai. Lain halnya dengan BMW. Pabrikan asal Jerman ini melakukan pengujian teknologi pada crossover yang diberi nama iX5 Hydrogen.

Tak hanya satu atau dua unit, tapi satu armada. Sejumlah unit prototype diuji di beberapa lokasi yakni di Eropa, Jepang, Korea Selatan, China, Timur Tengah dan Amerika Serikat.

Suhu Udara Bagaikan Oven

Yang paling menarik perhatian yakni unit prototype yang tengah diuji coba secara intensif di kawasan Timur Tengah.

Karena sifat Hidrogen adalah mudah menguap, maka uji coba yang dilakukan di gurun pasir Uni Emirat Arab sangatlah penting. Kelembaban udara di tempat ini sangat tinggi. Suhu udaranya yang mencapai 45 derajat Celsius bagaikan oven.

Unit kendaraan yang diujicoba dilengkapi sejumlah tangki hidrogen berbahan CRFP (carbon-fiber-reinforced plastic). Material komposit berbasis serat karbon yang diperkuat dengan campuran plastik polimer. Saat berisi hidrogen, setiap tangki memiliki bobot total sekira 6 kg.

Pada mobil yang diuji oleh BMW ini dilengkapi motor elektrik penggerak dan baterai sebagai sumber pasokan daya listrik. Sel bahan bakar hidrogen akan diubah menjadi energi listrik sebagai pengerak motor elektrik. Ya, prinsip kerjanya hampir sama seperti Toyota Corolla H2.

Seluruh sistem motor elektrik, baterai dan juga tangki hidrogen pada mobil ini dilengkapi sistem pendingin. Jadi, pengujian pada suhu ‘edan’ di gurun Uni Emirat Arab bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif kinerja sistem pendinginan yang dibekalkan di iklim kering dan panas.

Memang mobil hidrogen yang diuji oleh BMW ini sukses bertahan di ganasnya gurun pasir Uni Emirat Arab. Namun belum dapat dipastikan apakah mobil berbahan bakar sel hidrogen ini bakal segera diproduksi.

Sebagai gambaran, BMW iX5 yang saat ini tengah diuji dilengkapi motor elektrik penggerak eDrive berdaya 401 hp. Dikatakan daya jelajahnya mampu mencapai hingga 504 km berdasarkan standar siklus pengujian WLTP yang menjadi acuan bagi pabrikan otomotif di Eropa.

Jika memang benar-benar akan diproduksi, maka kian bertambah lagi alternatif mobil ramah lingkungan yang dapat dipertimbangkan oleh para konsumen. Tentu saja tidak dalam waktu dekat…


Avatar

Redaksi Kece

Hibur adalah portal berita yang bisa menghibur dan menjadi wawasan serta tempat mencari informasi terupdate

LAINNYA
x
x