Perpindahan tangan api obor tersebut sebagai simbol perpindahan penyelenggaraan dari ASEAN Para Games ke-11 yang diselenggarakan di Solo Indonesia kepada pihak penyelenggara ASEAN Para Games ke-12 di Phnom Penh Kamboja, Sabtu.
Sebelum berpindah ke tangan para atlet penyandang disabilitas asal Kamboja, api obor ASEAN Para Games tersebut terlebih dulu melewati tangan-tangan pemimpin Kamboja seperti Ketua Komite Penyelenggara ASEAN Para Games ke-12 Hun Many.
Selanjutnya Hun Many memberikan obor tersebut kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang selanjutnya diberikan lagi kepada atlet penyandang disabilitas asal Kamboja untuk mengelilingi lapangan Morodok Techo.
Baca juga: Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja diwarnai hujan deras
Obor itu melalui beberapa atlet disabiltas asal Kamboja, sampai akhirnya berada di tangan Art Sinet atlet bola basket kursi roda Kamboja yang meraih satu emas dan satu perak pada ASEAN Para Games ke-11 di Solo Indonesia.
Art Sinet membawa api obor dengan kursi rodanya ke tengah lapangan Morodok Techo dan menacapkannya pada logo ASEAN Para Games ke-12 Kamboja.
Secara estetis, api obor yang ditancapkan oleh Art Sinet seperti menyambar pada lampu-lampu berwarna merah kekuningan yang digenggam oleh ratusan barisan penari dari tengah hingga pinggir lapangan, kemudian terus menyambar ke tribun penonton dan menyulut kuali obor raksasa di sudut stadion.
Api yang berkobar menyala di kuali obor raksasa kemudian diikuti dengan pertunjukan kembang api tiada henti yang menjadi hiburan terakhir bagi para penonton yang sudah hadir. ASEAN Para Games ke-12 di Kamboja tahun 2023 resmi dibuka.
Baca juga: Kekayaan budaya Indonesia hiasi defile upacara pembukaan APG 2023
Baca juga: Busana Kontingen Indonesia bertemakan “Sparkling Archipelago”
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023