Suara.com – Setelah sukses menambah kepemilikan atas pesawat regional jet baru dengan tipe COMAC (Commercial Aircraft Manufacturing) ARJ21-700 pertama di Indonesia, pada Desember 2022 lalu, kini PT TransNusa Aviation Mandiri, TransNusa, dengan bangga mengumumkan bahwa armada terbarunya ini resmi beroperasi, teregistrasi PK-TJA dan melayani dengan kode penerbangan 8B.
Menyusul penerbangan rute internasional perdananya Jakarta – Kuala Lumpur – Jakarta yang telah terealisasi pada 14 April 2023, kehadiran COMAC ARJ21-700 buatan China ini menjadi tonggak bersejarah dan bukti keseriusan TransNusa semakin kuat dalam bisnisnya di sektor aviasi Indonesia, baik untuk pasar domestik maupun internasional.
Pengoperasian COMAC ARJ21-700 merupakan salah satu langkah strategis TransNusa dalam menghadirkan peremajaan armada yang sekaligus mendukung ekspansi bisnis penerbangan berkonsep LCC (Low Cost Carrier) yang dibawa oleh maskapai; melayani dengan penerbangan berkualitas, semakin menambah pengalaman yang Aman, Ekonomis dan Nyaman (Safe, Affordable, and Comfortable) bagi masyarakat Indonesia.
“Hingga saat ini, TransNusa telah dikenal beroperasi menggunakan Airbus A320-NEO dan A320-CEO. Per 19 April, pesawat COMAC ARJ21-700 pertama akan turut memperkuat armada TransNusa di Indonesia dan sebagai permulaan akan meramaikan langit Jakarta – Bali. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah, regulator, pengelola bandar udara, serta seluruh pihak dan lembaga yang telah terlibat sehingga kehadiran dan pengoperasian pesawat COMAC ARJ21-700 pertama di Indonesia dari TransNusa ini dapat terealisasi dan dinikmati oleh setiap pengguna jasa kami.” kata Bayu Sutanto, Direktur Utama TransNusa ditulis Rabu (19/4/2023).
Baca Juga:
Pilot Batik Air Klaim Tak Tahu Ada Pesawat Transnusa
COMAC ARJ21-700 TransNusa memiliki konfigurasi 3-2 lorong tunggal (single aisle) dengan kapasitas 95 kursi dan menghadirkan interior modern serta futuristik. Bayu menambahkan bahwa, melengkapi kursi dengan desain ergonomis, TransNusa juga tetap menjaga salah satu keistimewaan maskapai yakni jarak antar kursi (seat pitch) yang luas, memastikan penumpang merasa nyaman.
Selain itu, pesawat ini juga menyediakan ruang penyimpanan bagasi (compartment) yang cukup luas sehingga memudahkan penumpang mengatur barang bawaan.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan bahwa spesifikasi pesawat COMAC ARJ21-700 menjadi pilihan terbaik maskapai saat ini. COMAC ARJ21-700 menyajikan keunggulan di kelasnya seperti perangkat modern dan tingkat keandalan dengan kemampuan terbang tinggi yang baik.
Hal ini terlihat dari lekukan sayap (sharklets) dari COMAC ARJ21-700 yang memiliki rentang hingga 27 meter serta didukung dengan dua mesin General Electric CF34-10A.“
“Bisnis penerbangan merupakan sektor yang erat kaitannya dengan industri pariwisata. Oleh karena itu, kami mendukung penuh program yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata RI, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata. Sebagai bagian dari dukungan kami terhadap inisiatif ini, kami memperkenalkan pesawat ARJ21-700 dengan teknologinya yang luar biasa, yang juga cocok untuk pasar dan kondisi geografis saat ini di Indonesia.” kata Leo Budiman, Direktur dan Stakeholder TransNusa.
“Komitmen kami adalah untuk terus hadir dan menjadi pilihan moda transportasi udara terbaik bagi masyarakat dalam mendukung segala kebutuhan, baik bisnis maupun bepergian. Pengoperasian COMAC ARJ21-700 juga menjadi cara kami untuk mengoptimalisasi biaya operasional dengan mengadopsi teknologi serta menggunakan mesin generasi terbaru yang lebih efisien dalam rasio penggunaan bahan bakar, mendukung potensi pelayanan yang semakin aman, harga yang dapat lebih ekonomis serta nyaman menjadi pilihan bagi masyarakat,” ungkap Leo.
Mengudaranya pesawat tipe COMAC ARJ21-700 milik TransNusa ini juga menjadi bentuk dukungan maskapai pada rencana pemerintah dalam mendorong pemulihan penerbangan di Indonesia. Bayu menjelaskan bahwa berdasarkan data dari PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, menyebutkan jika sektor aviasi di Indonesia memiliki rasio pemulihan industri penerbangan sekitar 70% pada akhir tahun lalu. Kedepannya, AP II menargetkan rasio ini meningkat hingga 81% di akhir tahun 2023 mendatang.
“Target inilah yang juga memotivasi kami untuk terus terbang tinggi. Dengan terus menguatnya bisnis dan armada kami, TransNusa semakin siap untuk menjangkau dan menghubungkan lebih banyak lagi rute, dari destinasi domestik hingga regional kawasan ASEAN. Kami berharap kedepannya akan lebih banyak lagi masyarakat bisa menikmati penerbangan yang aman, ekonomis dan nyaman dari TransNusa,” tutup Leo.