BOGOR, celebrities.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat prihatin dengan kasus perundungan yang dialami siswa kelas V SD di Tasikmalaya. Dia sangat merasakan tekanan batin yang dialami korban karena pernah mengalami perundungan semasa sekolah.
Hal tersebut dikatakannya, usai menghadiri kegiatan Jambore Kepala Desa se-Kabupaten Bogor di Desa Pelangi Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Sabtu (23/7/2022).
“Pertama saya adalah survivor bully. Dulu, SMP korban bully, sangat depresi juga saya zaman SMP ya dan tidak punya supporting system dulu. Jadi saya sangat memahami batin itu, maka kuncinya itu di level terdekat,” kata Ridwan Kamil, kepada wartawan.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut terdapat dua sosok terdekat menjadi kunci untuk supporting anak yakni orangtua dan guru. Keduanya bisa bertukar peran dan saling melengkapi.
“Di rumah orangtua itu pengganti guru, maka saya imbau para orangtua jangan kalau anaknya udah sekolah teh udah gitu, gak bisa. Anak harus dididik lagi, karena anda-anda lah guru di rumah, ngajarin lagi moral etika empati. Di sekolah sebaliknya, guru jangan hanya mengajarkan mata pelajaran, guru adalah pengganti orangtua di sekolah, maka guru kepala sekolah itu yang membela dan memberi support pada korban bully itu, jangan menganggap beres di kelas, istirahat pulangnya di cuekin, justru momen itu terjadi hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Di samping itu, tambah dia, para pelaku bullying harus mendapat hukuman atas perbuatannya. Namun, sekiranya tetap menyesuaikan dengan aturan.
“Yang ketiga yang melakukan bully harus tetap dihukum jangan dibiarkan. Tapi dengan level kedisiplinan yang menyesuaikan,” tutur Kang Emil.
Sebelumnya diketahui, F, seorang siswa kelas V SD, di Kabupaten Tasikmalaya, meninggal dunia akibat depresi setelah menjadi korban bullying. Penyebabnya korban diduga dipaksa teman sepermainannya untuk melakukan perbuatan tak senonoh dengan kucing.
Editor : Hadits Abdillah