Indonesia merupakan negeri yang kaya akan kebudayaannya. Hal ini karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa dengan latar belakang berbeda yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahkan masyarakat dalam satu suku saja bisa memiliki kebudayaan yang saling berbeda bila memiliki daerah tempat tinggal yang berbeda. Salah satu contoh dari kebudayaan Indonesia adalah keberadaan desa adat.
Mungkin kamu sudah tidak awam dengan desa adat karena beberapa desa adat di Indonesia sudah cukup populer namanya. Namun, kali ini kita akan membahas salah satu desa adat yang berada di Gorontalo yakni Desa Adat Bubohu. Ingin tau seperti apakah desa tersebut? Simak ulasan dari Wisato.id di bawah ini!
Desa Adat Bubohu merupakan desa yang terletak di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Desa ini hanya berjarak 35 kilometer dari Bandara Jalaludin dan hanya 10 kilometer dari pusat Kota Gorontalo. Desa Adat Bubohu memiliki nama lain Desa Bongo. Desa Adat Bubohu juga dikenal sebagai “Desa Wisata Religi Bubohu” karena telah ditetapkan demikian oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo. Desa ini juga dikenal sebagai ibukota lama dari Kerajaan Gorontalo karena dahulu kerajaan tersebut berpusat disana.
Di desa ini, kamu akan menemukan sebuah pesantren alam yang dimana para santri tekun menimba ilmu agama Islam di tengah indahnya alam pedesaan. Di samping itu, Desa Adat Bubohu juga menjadi tempat bagi para santri dan masyarakat untuk menimba ilmu sejarah mengenai Kerajaan Gorontalo. Sejarah dari Kerajaan Gorontalo tersebut dapat dipelajari di Maa Taduwulo, sebuah tempat di desa tersebut yang beirisi banyak sumber sejarah Kerajaan Gorontalo. Ada juga Museum Alam Karst dan Museum Alam Fosil Kayu bagi kamu yang ingin belajar lebih lanjut di desa ini.
Desa ini juga dikenal sebagai desa wisata budaya sehingga desa ini cocok bagi kamu yang ingin mengenal budaya Islam di Gorontalo. Sebagai contohnya, kamu akan menemukan kumpulan fosil kayu yang berbaris di atas tanah pada bagian pintu masuk desa. Nantinya kamu juga dapat menemukan gubuk khas Gorontalo yang bernama Wombohe.
Selanjutnya, kamu bisa melihat bangunan-bangunan kayu dengan bentuk seperti Toyopo atau wadah. Bangunan-bangunan tersebut biasa digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat penyimpanan kue saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Lalu, ada juga Masjid Walima Emas yang berada di atas puncak bukit.
Selain populer akan budaya Islam Gorontalo yang kental, desa ini juga memiliki alam yang indah. Hal ini dibuktikan dengan pelestarian alam yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Di samping itu, ada wisata alam lain yang bisa dinikmati, yakni Pantai Dulanga. Nama Dulanga berasal dari kata “Ulek”, yakni alat rumah tangga yang biasa digunakan untuk melumatkan bahan makanan seperti rempah-rempah. Masyarakat setempat kerap menyebut “Ulek” sebagai “Dulanga”.
Pantai Dulanga terkenal akan pasirnya yang putih dan cantik. Tak heran bila banyak orang berfoto di sana. Bahkan tak sedikit para calon pengantin melakukan foto pre wedding di pantai tersebut. Kamu pun bisa bermain air di sekitar pantai namun harus berhati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk melengkapi pengalaman pengunjung di Desa Adat Bubohu, pihak pengelola membangun berbagai fasilitas disana. Mulai dari tempat foto, area parkir, toilet, musholla, dan area WiFi. Bila kamu ingin mengadakan kegiatan disini, maka bisa menggunakan fasilitas outbond serta balai pertemuan yang ada. Jangan khawatir bila mulai merasa lapar karena di desa ini tersedia kafetaria dan tempat makan. Ada juga kios souvenir bagi kamu yang ingin membeli oleh-oleh untuk kerabat dan keluarga dirumah.
Untuk bisa mengakses wisata Desa Adat Bubohu, kamu tidak akan dikenakan biaya masuk ke dalam desa alias gratis. Sedangkan untuk masuk ke area Pantai Dulanga kamu perlu membayar tiket parkir kendaraan saja, sebesar Rp 5.000. Namun sebaiknya kamu tetap membawa uang lebih, misalnya untuk membeli makanan dan buah tangan. Berwisata ke Desa Adat Bubohu bisa menjadi pilihan terbaik jika kamu ingin berwisata murah meriah.