Tidak hanya pada di lokasi penginapan, tapi juga hingga pada saat perhelatan kompetisi berlangsung sehingga para atlet merasa aman.
“Cukup ketat ya (protokol kesehatannya), kita sampai di sini (Papua) benar- benar cuma di kamar doang. Baru saat mau pertandingan, kita boleh keluar dan itu pun harus di swab,” kata pesenam ritmik Nabila Evandestiera asal DKI Jakarta menilai protokol kesehatan yang diterapkan di PON Papua ditulis, Minggu.
Baca juga: Nabila Evandestiera bahagia bisa lebihi target emas untuk DKI
Baca juga: Arena senam PON Papua Istora Papua Bangkit panen pujian dari atlet
Wanita yang mendominasi perolehan emas di senam ritmik PON Papua itu mengaku dirinya merasa aman dan terlindungi dengan penerapan protokol kesehatan yang diterapkan baik kepada para atlet maupun tim kontingen.
“Protokol kesehatannya bagus, jadi kami pun bisa tenang dan fokus bertanding,” kata Nabila.
Senada dengan Nabila, Sutji yang juga pesenam ritmik dan menjadi primadona baru di PON Papua menilai protokol kesehatan yang diterapkan panitia sudah memiliki standar yang tinggi.
Ia bahkan mengaku terkejut karena protokol kesehatannya lebih ketat dibanding perkiraan sebelumnya.
“Kaget sebenarnya ternyata sangat ketat. Kita buka masker hanya saat tampil, sisanya kami harus selalu pakai masker,” kata Sutji.
Baca juga: KONI Lampung janji kembangkan SDM perkuat senam ritmik seusai PON
Baca juga: PON Papua ajang Sutji tebar pesona lewat senam ritmik
Perhelatan kompetisi senam PON Papua dilangsungkan di Istora Papua Bangkit hingga 12 Oktober mendatang.
Protokol kesehatan menjadi syarat wajib lainnya selain bukti vaksinasi agar para penonton, atlet, dan tim panitia yang hadir di stadion itu bisa terhindar dari potensi penyebaran COVID-19.
Para penonton diwajibkan memakai masker, duduk di kursi yang sudah diberi jarak sesuai ketentuan physical distancing, serta menunjukkan bukti vaksinasi.
Sementara para atlet yang bertanding diwajibkan memakai masker sebelum dan seusai bertanding di arena senam.
Aturan itu berlaku selama pertandingan senam berlangsung baik di cabang artistik, ritmik, hingga nanti yang akan dipertandingkan adalah aerobik.
Baca juga: Usai PON Papua, DKI targetkan cetak talenta baru senam ritmik
Baca juga: Sukses raih emas, Sutjiati dapat “uang kaget” dari KONI Lampung
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA 2021