“GDI 2022 berperan mendukung usaha pemerintah mempertahankan momentum peningkatan ekspor nonmigas. Pengembangan desain berkaitan erat dengan perdagangan dan pemulihan ekonomi nasional,” kata Mendag lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.
Berkat desain berkualitas, lanjut Lutfi, suatu produk dan jasa akan memiliki nilai tambah dan nilai komersil tinggi di pasar domestik maupun internasional.
Untuk menarik lebih banyak peserta berbakat dan potensial, Kemendag memulai sosialisasi GDI 2022 secara hibrida dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Lutfi, Kemendag akan membuka gerbang menuju pasar ekspor dan mempertemukan eksportir dengan calon buyer.
“Kemendag juga siap memfasilitasi proses negosiasinya hingga mencapai kesepakatan dagang. Singkatnya, desain baik, ekspor naik,” jelas Mendag Lutfi.
Baca juga: Mendag minta minyak goreng segera dipasok ke pasar rakyat
Sementara itu, pada peluncuran sosialisasi GDI 2022, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan, di tahun keenam gelaran GDI, Kemendag bersama praktisi desain Indonesia terus mengkurasi produk-produk lokal bernilai tambah yang selaras dengan tren desain dan selera pasar global.
“Melalui GDI 2022, diharapkan produk-produk lokal akan memiliki nilai lebih saat ekspor dan mampu bersaing di pasar global,” imbuh Didi.
Penyelenggaraan GDI, lanjut Didi, merupakan upaya Kemendag untuk mengkurasi produk atau jasa bernilai tambah sesuai tren desain dan selera pasar global. Adanya nilai tambah dapat menjadi penentu bagi buyer dalam memilih barang dan jasa.
“Salah satu cara buyer memilih barang dan jasa yang ditawarkan adalah mempertimbangkan nilai tambah yang memberi keunggulan dan manfaat lebih bagi penggunanya,” ujar Didi.
Baca juga: Mendag: Paling lambat akhir Februari pasokan minyak goreng normal lagi
Produk dan jasa bernilai tambah yang berhasil meraih penghargaan GDI yang kemudian diprioritaskan untuk dipromosikan kepada calon buyer di negara-negara mitra dagang Indonesia
Diketahui, pendaftaran GDI 2022 dibuka pada 20 Januari 2022 dan akan ditutup pada 31 Maret 2022. Terdapat 17 kategori produk pada GDI 2020 yang antara lain meliputi bidang kerajinan, aksesori, dekorasi rumah, furnitur, alas kaki, kendaraan, desain arsitektur dan konstruksi bangunan, desain aktivitas masyarakat, fasilitas ruang publik, aplikasi daring, peralatan rumah tangga dan berkebun, serta desain material bangunan.
Pendaftaran GDI 2022 dan informasi lengkap mengenai kategori dapat dilihat di tautan iddc.kemendag.go.id/gdi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas Indonesia tahun 2021 tercatat sebesar 219,25 miliar dolar AS, atau naik 41,50 persen dibandingkan 2020 yang senilai 154,94 miliar dolar AS.
Sementara di awal 2022, transaksi ekspor nonmigas Indonesia tercatat 18,26 miliar dolar AS pada Januari 2022 atau naik 26,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Komoditas yang mengalami peningkatan permintaan dunia adalah logam mulia dan perhiasan/permata (87,69 persen); bahan kimia anorganik (56,21 persen); alas kaki (4,14 persen); serta logam tidak mulia lainnya (179,72 persen).
Tiga besar negara pengimpor produk dari Indonesia adalah Tiongkok (3,51 miliar dolar AS), Amerika Serikat (2,56 miliar dolar AS) dan Jepang (1,51 miliar dolar AS).
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022