Situs Prasasti Kubu Sutan / Prasasti Lubuk Layang adalah suatu situs prasejarah yang masih tersembunyi. Meskipun keberadaan dari prasasti tersebut telah diketahui banyak orang, namun belum banyak orang yang tertarik akan situs prasejarah tersebut.
Lokasi Situs Prasasti Kubu Sutan
Lokasi dari Situs Prasasti Kubu Sutan sangat terpencil. Sebab bukan terletak di pusat pemerintahan maupun di pusat keramaian. Namun terletak di suatu tempat yang dapat disebut dengan kebun kecil.
Akses jalan menuju ke destinasi tersebut juga cukup sulit, karena tidak ada transportasi umum yang mendukung di daerah sekitar. Jadi wisatawan yang hendak mengunjungi destinasi wisata ini harus menggunakan alat transportasi pribadi.
Letak dari Situs Prasasti Kubu Sutan terletak di Jorong Simpang IV, Ds Kubu Sutan, Kec Rao Selatan, Nagari Lubuk Layang, Pasaman. Lokasi tersebut memang tidak terlalu jauh dari jalur Trans Sumatera HWY dan hanya memerlukan waktu selama ±30 menit perjalanan.
Sayangnya selain akses transportasi, akses jalan yang menuju ke arah destinasi juga sangat minim. Belum tersedia penunjuk arah yang tepat ke Situs Prasasti Kubu Sutan. Selain itu, destinasi wisata prasejarah tersebut juga belum pada record Google map. Akses jalan untuk menuju ke Situs Prasasti Kubu Sutan hanya berupa jalan setapak yang belum di paving dan hanya sekedar tanah.
Wilayah tersebut memang telah dikenal sebagai tempat yang belum terkena modernisasi. Terlihat dari tidak ada hotel yang tersedia di wilayah tersebut. Selain itu tempat penginapan / homestay pun hanya sebatas tempat kos biasa.
Terlebih lagi dengan convenience store yang tersedia hanya merupakan salah satu brand minimarket ternama. Sedangkan untuk supermarket ataupun mall tidak terdapat sama sekali. Begitu pula dengan tempat makan yang sebagian merupakan angkringan dengan fasilitas yang sangat sederhana.
Itulah sebabnya, destinasi wisata Situs Prasasti Kubu Sutan tergolong cukup tersembunyi. Begitu pula dengan pengunjung yang terlihat di wilayah tersebut juga tidak sebanyak dengan pengunjung di tempat wisata lain.
Harga Tiket Masuk Situs Prasasti Kubu Sutan
Walaupun Situs Prasasti Kubu Sutan telah diakui oleh pemerintah sebagai salah satu peninggalan prasejarah, namun kondisi dari situs prasasti tersebut masih apa adanya. Tidak ada fasilitas maupun spot wisata yang memadai di wilayah tersebut.
Satu – satunya spot wisata yang tersedia hanya Prasasti Kubu Sutan itu sendiri.
Untuk harga tiket masuk destinasi wisata Situs Prasasti Kubu Sutan, belum tersedia. Jadi pengunjung tidak akan dikenakan biaya kontribusi apapun. Baik itu kontribusi tiket masuk, parkir dan lain – lain.
Penemuan Prasasti Kubu Sutan
Situs Prasasti Kubu Sutan ditemukan pada 1970. Dilihat dari tahun penemuan prasasti tersebut, situs prasejarah ini termasuk suatu penemuan baru. Bentuk dari prasasti ini sangat sederhana dan hanya berupa batu pasir. Lalu prasasti juga tidak terdapat kesan estetika maupun kemegahan apapun.
Kondisi dari prasasti sendiri belum utuh sepenuhnya dan sebagian dari prasasti masih terpendam di dalam tanah. Posisi prasasti tidak tegak lurus, namun miring. Faktor yang menyebabkan posisi Prasasti Kubu Sutan miring hanya berupa faktor alam, terutama timbunan dari tanah yang membenam prasasti tersebut.
Tinggi Situs Prasasti Kubu Sutan yaitu 85 cm. Ukuran tinggi tersebut merupakan ukuran tinggi prasasti yang telah berada di atas permukaan tanah. Sedangkan bagian prasasti yang masih tenggelam di dalam tanah, berukuran 43 cm. Jadi ukuran Situs Prasasti Kubu Sutan adalah 128 cm. Sedangkan lebar prasasti sebesar cm dan ketebalan batu sebesar 18 cm.
Pada kedua sisi prasasti tersebut terdapat sebuah ukiran tulisan. Pada bagian depan prasasti, mempunyai tulisan sebanyak 9 baris. Sedangkan bagian belakang prasasti hanya berisi 7-8 baris tulisan.
Ada 2 buah bahasa yang terdapat pada Situs Prasasti Kubu Sutan. Bahasa tersebut yaitu Bahasa Melayu Kuno dan Jawa Kuno.
Sayangnya tulisan yang terdapat pada prasasti tersebut terdapat beberapa bagian yang kurang jelas / kabur. Sehingga belum dapat diterjemahkan seutuhnya. Hanya beberapa bagian yang dapat terbaca yang diterjemahkan.
Berdasarkan palaeography, Situs Prasasti Kubu Sutan merupakan peninggalan Kerajaan Malayapura di bawah kepemimpinan Adityawarman. Sebagian dari isi prasasti menyatakan bahwa seorang putra mahkota yang bernama Bijayendrawarman telah membuat stupa / prasasti di wilayah Parwatapuri.
https://situsbudaya.id/amp/prasasti-lubuk-layang-sumatera-barat/
Cerita Singkat Tentang Adityawarman
Adityawarman adalah salah satu tokoh yang terdapat pada Situs Prasasti Kubu Sutan. Ada berbagai macam versi dari asal isi Adityawarman. Namun hal yang pasti bahwa Adityawarman mempunyai hubungan dengan Raden Wijaya yang merupakan raja dari Majapahit.
Adityawarman sangat dipercaya oleh Rajen Wijaya dan mempunyai kedudukan yang sangat penting di dalam kerajaan Majapahit. Kedudukan yang pernah dimiliki oleh Adityawarman adalah duta besar Majapahit yang ditugaskan di Tiongkok, pada masa kepemimpinan Jayanegara (anak dari Raden Wijaya). Lalu pada masa kepemimpinan Tribhuwana Tungga Dewi (adik Jayanegara), Adityawarman menjabat sebagai Wreddhamantri / perdana menteri. Semua kedudukan yang telah diterima oleh Adityawarman tersebut jauh lebih tinggi dan sangat penting daripada kedudukan Gajah Mada
Selama menjadi Wreddhamantri / perdana menteri, Adityawarman telah melakukan berbagai macam hal demi kejayaan kerajaan Majapahit. Salah satu yang dilakukan oleh Adityawarman adalah membangun sebuah candi di daerah Tumpang, Malang, Jawa Timur. Candi tersebut adalah candi Jago. Dalam candi tersebut Adityawarman menyempatkan sebuah archa manjusri.
Selama bertahun – tahun Adityawarman mendedikasikan diri pada kerajaan Majapahit. Tetapi pada suatu ketika, saat mendapatkan perintah untuk menaklukkan Swarnnabhumi, tepatnya pada 1339.
Pada awalnya, Adityawarman melakukan tugas dengan sangat baik dan berhasil menaklukkan Swarnnabhumi. Namun belum diketahui secara pasti hal yang menyebabkan tugas tersebut tidak seperti apa yang telah diperintahkan oleh Majapahit. Dengan kata lain Adityawarman menghianati Majapahit.
1347 setelah berhasil menaklukkan Swarnnabhumi, Adityawarman mendirikan kerajaan Malayapura di daerah yang telah dia berhasil taklukan. Bukan hanya sekedar menaklukkan Swarnnabhumi, tetapi mengubah tanah tersebut yang kaya akan hasil pertanian. Hasil tambang dan hasil hutan pun juga sangat memuaskan.
Kondisi ekonomi seluruh rakyat Swarnnabhumi pun membaik dan tidak lagi hidup secara berburu dan primitif. Kondisi Swarnnabhumi jauh lebih teratur dan tertata.
Suatu hari Adityawarman memindahkan pusat kerajaan Malayapura di daerah pedalaman pageruyung dan suroaso. Tujuannya adalah demi menghindari timbulnya konfrontasi / bersembunyi dari Majapahit. Sebab Adityawarman masih berada di bawah Majapahit yang sedang menjalankan tugas. Tetapi sangat tidak terduga, Adityawarman tidak menjalankan tugas tersebut namun membangun kerajaan sendiri dengan memanfaatkan keadaan dan melepaskan diri dari Majapahit.
Meskipun Adityawarman sangat menutup diri dari Majapahit, bukan berarti menutup hubungan dari luar. Kerajaan yang dipimpin oleh Adityawarman pun semakin mempererat hubungan dengan Tiongkok dan sempat beberapa kali mengirimkan utusannya.
Selain menjalin kerja sama dengan Tiongkok, Adityawarman juga membuka diri dengan dunia luar seperti India. Perlahan budaya India pun dikenal oleh masyarakat Swarnnabhumi. Selain itu masyarakat India juga diterima dengan baik.