Home Travel Puri Kesiman – Sisa Peninggalan Kerajaan Badung

Puri Kesiman – Sisa Peninggalan Kerajaan Badung

318
0

Pulau Bali tidak hanya memiliki keindahan wisata bahari berupa pantai dengan air lautnya yang biru ber gradasi hijau serta hamparan pasir putih kecoklatan yang nampak eksotis saja melainkan Bali juga memiliki wisata lain yang pantas kamu datangi dari sisi wisata kuliner, wisata budaya, wisata sejarah, wisata religi dan lainnya. Wisata kulinernya yang lezat hingga suasana Bali kuno yang kental di tiap museumnya pun pantas untuk kamu datangi demi mendapatkan pengalaman baru yang tak terlupakan.

Bila kamu sedang berada di Bali atau sudah berkunjung beberapa kali ke Bali namun belum pernah mencoba datang ke sebuah wisata budaya dan sejarah berupa puri nampaknya kali ini kamu harus mencobanya. Kali ini kamu bisa berkunjung ke Puri Kesiman yang berada di Kesiman, Denpasar Timur untuk melihat kisah Bali era lampau dan runtutan ceritanya.
Yuk, kita simak ulasannya berikut ini!

Kisah Puri Kesiman

Sumber Gambar: Google Maps @Cokorda Sarotama

Puri Kesiman atau lebih tepatnya Puri Agung Kesiman pada masa lampau merupakan sebuah puri dari sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Badung. Sebenarnya apa sih puri itu? Apakah sama dengan pura? Tentunya tidak, puri tidak sama dengan pura yang merupakan sebuah tempat ibadah bagi umat Hindu. Puri sendiri adalah tempat tinggal bagi raja dan anggota keluarga kerajaan pada masa itu yang biasanya dipimpin oleh para keturunan raja yang umumnya dipilih oleh lembaga kekerabatan puri dan keberadaannya hingga sekarang tetap lestari karena menjadi tempat tinggal para turunan raja bahkan kini dibuka untuk umum sebagai tujuan wisata.

Puri Kesiman ini sudah ada sejak 1779 bahkan pernah diduduki oleh Belanda di tahun 1906 lho!  Hal ini terjadi karena ada seorang mata-mata Belanda yakni seseorang yang masih berasal dari Kerajaan Badung membunuh Raja Badung dari Puri Kesiman karena merasa tidak setuju dengan keputusan kerajaan untuk berperang melawan Belanda. Keberadaan puri ini sangat dihormati hingga kini karena bisa dibilang Puri Kesiman adalah satu-satunya puri utama yang tersisa di Denpasar pasca Puputan Badung karena puri lainnya sudah di bumi hanguskan oleh Belanda.

Bangunan Puri Kesiman

Sumber Gambar: Google Maps @Cokorda Sarotama

Puri ini berdiri di lahan seluas 12.192 meter persegi dengan arsitektur gaya Bali seperti puri pada umumnya. Bagian puri ini dibagi menjadi 3 sesuai dengan aturan dalam arsitektur tradisional Bali yang disebut Tri Hita Karana yaitu jaba luar, jaba tengah dan jeroan pada bagian dalam. Ketika mengunjugi puri ini terlebih dahulu kamu akan menginjak bagian luarnya atau jaba luar yang dimana area ini adalah Ancak Saji sebagai tempat mempersiapkan diri bagi para pengunjung sebelum memasuki area dalam. Lalu kamu juga akan melihat sebuah gapura megah yang terbuat dari batu bata atau gapura ini biasa dikenal dengan sebutan kori agung, kori agung ini menghadap ke arah barat.

Sumber Gambar: Google Maps @putu yudi hertawan

Di sisi luar juga terdapat sebuah pendopo atau bale yang biasa digunakan untuk duduk-duduk atau berkumpul, ukuran bale cukup besar dan suasana cukup teduh. Masuk lewat kori agung maka kamu akan tiba di bagian tengah atau jaba tengah yaitu halaman sumangen yang digunakan sebagai tempat melakukan acara kematian atau pitra yadnya bagi keluarga raja dari puri ini.

Di jaba tengah ini kamu akan melihat sebuah bale gede sebagai tempat berkumpul yang dikelilingi oleh kolam, ada juga sebuah meru tumpang 11, serta halaman pemereman atau dunungan yang digunakan sebagai tempat berdirinya bangunan tempat tinggal raja dan anggota keluarganya.

Sumber Gambar: Instagram @gede_pertiwijati

Setelah selesai mengeksplor jaba tengah kini saatnya kamu memasuki area paling sakral yang dibatasi dengan kori agung dan tembok penyeker yaitu bagian jeroan yang dimana tempat ini dipakai sebagai tempat melakukan ritual keagamaan.

Rute ke Puri Kesiman

Puri ini berada pada sisi paling ujung antara Jl. Surabi dengan Jl. W.R Supratman, Kesiman, Denpasar Timur tepatnya berada bersebrangan dengan Kantor Kecamatan Denpasar Timur. Bila kamu memulai perjalanan dari pusat kota Denpasar maka kamu harus menempuh jarak sejauh 5,6 km atau setara dengan 15 menit berkendara melewati GOR Ngurah Rai. Bila ingin berkunjung ke puri ini sebaiknya kamu meminta izin terlebih dahulu kepada penglingsir dari Puri Kesiman dan beritahu maksud dan tujuanmu untuk datang ke puri ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here